Berita Kota Mataram

Pawai Budaya Pelajar 2025, Jadi Cara Pemkot Mataram Tanamkan Kesadaran Tentang Keberagaman

Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana menyebutkan, acara Pawai Budaya Pelajar 2025 tidak hanya sekedar festival biasa.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
PAWAI BUDAYA PELAJAR - Sejumlah kontingen sekolah dan masyarakat pada Pawai Budaya Pelajar 2025 Pemkot Mataram beriringan menampilkan budaya, tradisi mereka. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Pemerintah Kota Mataram, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menggelar Pawai Budaya Pelajar 2025 yang diikuti seluruh jenjang sekolah baik PAUD/TK, SD, hingga SMP di Kota Mataram.

Acara tersebut juga diikuti oleh sejumlah masyarakat dari kalangan orang dewasa, yang terbagi dalam beberapa kontingen dengan tema beragam.

Pantauan TribunLombok.com, pada acara yang dipusatkan di Taman Sangkareang itu, masing masing kelompok menampilkan beragam tema yang berbeda, dari mulai adat sasak yakni nyongkilan, adat bali yakni pawai ogoh-ogoh, tari-tarian, hingga dengan gambaran kehidupan masa lampau di Kecamatan Ampenan dengan tema jamaah hajinya.

Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana menyebutkan, acara Pawai Budaya Pelajar 2025 tidak hanya sekedar festival biasa, namun serat makna edukasi bagaimana meningkatkan solidaritas ditengah keberagaman yang tumbuh di Kota Mataram

“Pawai Budaya ini penting dilaksanakan, ya. Pertama, tentu ini menjadi satu wadah bagi anak-anak kita untuk mereka bisa bertemu dan bersilaturrahim. Karena ini kan hampir semua sekolah dilibatman dan seusia mereka. Kemudian juga ada pesannya, lah. Jadi anak-anak dari dini, dari awal mereka sudah melihat bahwa mereka hadir di tengah-tengah keberagaman,” ucap Mohan saat ditemui di lokasi acara, Rabu (29/10/2025).

Terselenggaranya acara Pawai Budaya Pelajar 2025 ini lanjut Mohan, merupakan pembelajaran berharga  bahwa para pelajar atau anak-anak ini tumbuh di tengah-tengah masyarakat yang memang dalam banyak hal mereka berbeda, akan tetapi kesadaran itu dipercayanya akan menimbulkan rasa untuk menciptakan suasana persaudaraan secara bersama-sama, kemudian juga semangat kolektif para pelajar ini. 

“Ini bisa menguatkan, menguatkan silaturahmi mereka, menguatkan tali rasa persaudaraan di antara mereka semua,” kata Mohan.

Baca juga: Lebih dari 90 Ribu Peserta Meriahkan Pawai Ta’aruf Hultah ke-90 NWDI

Mohan menegaskan, kegiatan Pawai Budaya Pelajar 2025 ini harus bisa dilaksanakan tidak hanya saja satu kali ini, namun akan berlanjut ke depannya.

“Kegiatan-kegiatan seperti ini harus sering dilaksanakan. Pertama, untuk menggambarkan bahwa kota ini hidup, tumbuh, berkembang tentang budaya juga diapresiasi. Keragaman anak-anak juga tidak hanya kemampuan intelijensinya saja, kemampuan akademiknya juga mereka diajak, dilibatkan untuk bisa membangun kesadaran tadi, kesadaran untuk tumbuh bersama di dalam keberagaman itu tadi,” jelasnya.

Dengan kemasan nuansa budaya, Mohan juga meyakini akan memberikan pemahaman tentang bagaimana menumbuh kembangkan identitas dari diri anak-anak se dari dini.

“Identitas itu mungkin karena agamanya, karena sukunya. Tetapi kemudian itu tidak menghalangi, itu dijadikan sebagai kekuatan untuk terus membangun. Jadi saya katakan bahwa Kota Mataram sangat terbuka bagi siapapun yang ingin tumbuh, ingin berkembang. Dan mereka bisa tetap melekatkan identitas mereka,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved