Berita Lombok Timur

Putra Bupati Lombok Timur Ajak Anak Muda Mulai Beraksi untuk Kemajuan Bersama

Ayi Sukiman berpesan ada beberapa yang harus dikembangkan generasi muda saat ini melalui dua pendekatan

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Putra kedua Bupati Lombok Timur Harisma Aly satria menghadiri Cheez Anniversary 12th, di Gedung Wanita Selong, Minggu (5/3/2023). Ayi Sukiman berpesan ada beberapa yang harus dikembangkan generasi muda saat ini melalui dua pendekatan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Putra kedua Bupati Lombok Timur Harisma Aly satria menghadiri Cheez Anniversary 12th, di Gedung Wanita Selong, Minggu (5/3/2023).

Cheez adalah sebuah kelompok yang beranggotakan anak muda pegiat Performance dance battle, BMX, parkour, graffiti dan rap.

Pria yang akrab dipanggil Ayi Sukiman Ini menyampaikan apresiasi kepada organisasi Cheez karena ikut berkontribusi memberikan ruang dan panggung kepada anak-anak muda untuk menyalurkan bakatnya.

"Namun yang paling penting untuk dilakukan adalah mulailah beraksi untuk kemajuan bersama, stop terlalu banyak bicara, organisasi Cheez harus bisa membawa perubahan dari Generasi Z ke generasi selanjutnya dampak yang positif," ucapnya.

Ayi Sukiman berpesan ada beberapa yang harus dikembangkan saat ini melalui dua pendekatan.

Baca juga: Sukiman Azmy Ingatkan Perangkat Desa Tak Timbulkan Fanatisme Politik di Pilkades

Pendekatan verbal dan visual, yang dimana pendekatan verbal ini semua akan dinilai dari sini, mengingat Lombok Timur yang terkenal dengan daerah religinya.

"Jadi bisa tidak kalian memberikan nuansa secara verbal, dengan mengurangi Kapasitas-kapasitas negative slank words maksudnya adalah setiap kegiatan menggunakan tata bahasa yang positif," urainya.

Menurutnya, Generasi Z saat ini mempunyai beban yang berat ke depannya sehingga memiliki tanggung jawab menjaga turut kata.

Sementara pada pendekatan visual, Ayi Sukiman menjelaskan kultur dan sejarah Lombok Timur yang penduduknya 98 persen beragama Islam namun tanpa mengesampingkan agama lain.

Menurutnya, kemajuan tidak harus mengesampingkan esensi.

Dia memberi contoh revolusi industri dan Restorasi Meiji yang lahir dengan dampak yang besar secara material maupun jiwa.

"Sehingga harus kita ingat pergeseran budaya secara signifikan akan menyebabkan dampak-dampak di luar kontrol karena proses asimilasi yang berlebih," jelasnya.

Ia berharap ke depannya ada perubahan yang semakin baik, khususnya dalam hal visualisasi, seperti cara berbusana dan sebagainya sesuai kultur Lombok Timur.

"Karena bagaimana cara kita berbusana itulah cara kita menghargai diri sendiri, karena saya merupakan generasi yang lahir antara generasi X dan Z jadi rasanya saya punya tanggung Jawab moral secara pribadi untuk memberikan masukan," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved