476 Pasangan di Bima Nikah Siri, Pengadilan Agama: Ikuti Isbat untuk Syarat Naik Haji

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Selama tahun 2022, ada 476 pasangan di Bima yang hidup dalam ikatan nikah siri atau pernikahan yang tidak tercatat.

Data ini diperoleh dari Pengadilan Agama (PA) Bima, yang mana sepanjang tahun 2022 melayani isbat nikah pada 476 pasangan.

"Mereka yang mengikuti pengesahan nikah ini, lima hingga 10 tahun setelah nikah siri. Ada yang sudah beranak tiga juga," ungkap Subhan, bagian Informasi dan Pengaduan Pengadilan Agama Bima.

Dari 476 pasangan siri ini, 70 persen di antaranya berusia produktif.

Penyebab pasangan usia produktif ini nikah siri, karena hamil di luar nikah saat masih berstatus sebagai pelajar.

Baca juga: 120 Pasangan di Desa Cendi Manik Lombok Barat Ikut Isbat Nikah Terpadu

"Sisanya itu, pasangan siri yang menikah karena cerai mati atau cerai hidup salah satu pasangan tersebut," sebut Subhan.

Rata-rata alasan pasangan siri ini ingin mendapatkan buku nikah, karena beberapa alasan.

"Kalau yang tahun kemarin itu (2022), karena mau penuhi syarat naik haji atau ada anaknya yang ikut TNI atau Polri," ungkapnya.

Sejauh ini, Pengadilan Agama bersama Kemenag tetap mensosialisasikan Isbat Nikah ini ke seluruh lapisan masyarakat.

Bahkan tak jarang, pihaknya jemput bola dengan langsung mendatangi setiap kecamatan dan menggelar Isbat Nikah gratis.

Ia pun mengimbau masyarakat yang belum menikah, untuk tidak nikah siri karena secara hukum negara tidak ditetapkan.

Sedangkan yang sudah nikah siri, ia berharap termotivasi untuk segera meresmikannya dengan mengikuti Isbat Nikah yang digelar pemerintah.

"Mumpung gratis. Syaratnya mudah, cukup datang ke KUA," pungkasnya.

(*)