Berita Kota Mararm
Desain Kantor Wali Kota Mataram Diubah, DPRD Pertanyakan Transparansi Proyek
Salah satu perubahan mencolok adalah hilangnya kubah yang sebelumnya direncanakan menjadi bagian ikonik kantor Wali Kota Mataram.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Proyek pembangunan Kantor Wali Kota Mataram menuai sorotan setelah ditemukan adanya perubahan desain dari perencanaan awal. Temuan ini terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh sejumlah anggota DPRD Kota Mataram, baru-baru ini.
Salah satu perubahan mencolok adalah hilangnya kubah yang sebelumnya direncanakan menjadi bagian ikonik dari bangunan lima lantai tersebut.
Dalam desain awal, kubah itu akan menjadi elemen khas kantor pemerintahan. Namun, desain terbaru dari pihak kontraktor menunjukkan bahwa kubah tersebut telah dihapus.
Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Abd. Rachman, menyampaikan kekecewaannya terhadap perubahan tersebut yang disebutnya tidak pernah dikomunikasikan dengan pihak legislatif.
“Desain kantor Wali Kota berubah, dulu ada kubah tapi kok sekarang gambarnya berubah. Kapan dia berubah? Apa dasar perubahannya kok tidak pernah dikomunikasikan kepada kami?” ujar Rachman saat dikonfirmasi TribunLombok.com, Selasa (30/9/2025).
Politisi dari Partai Gerindra itu juga mempertanyakan proses perubahan desain yang menurutnya dilakukan tanpa pemaparan ulang kepada Dewan. Ia menilai hal ini menunjukkan minimnya transparansi antara eksekutif dan legislatif dalam proyek strategis tersebut.
“Yang kami sesalkan tidak ada ekspose terkait perubahan desain bangunan kantor wali kota. Waktu ekspose pertama kali desain yang disajikan berbeda dengan desain saat ini. Katanya itu karena ‘selera’. Tapi kenapa tidak diekspose ke kami di dewan kalau ada perubahan?” lanjutnya.
Baca juga: Pembangunan Kantor Wali Kota Mataram Capai 57 Persen, Ditarget Rampung Akhir Desember 2025
Rachman mengkhawatirkan bahwa perubahan desain di tengah perjalanan proyek dapat memunculkan persoalan baru, terutama terkait dengan transparansi pengambilan keputusan serta akuntabilitas penggunaan anggaran. Meski begitu, ia tetap mengakui bahwa progres fisik proyek masih sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.
Penjelasan Dinas PUPR
Menanggapi kritikan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Lale Widiahning, menjelaskan bahwa secara struktur konstruksi, bangunan kantor wali kota tidak mengalami perubahan signifikan. Namun, ia membenarkan adanya penyesuaian pada tata letak dan desain visual bangunan.
“Adanya pembangunan kantor perpustakaan yang terlebih dahulu dibangun membuat tata letak bangunan tidak memungkinkan menghadap Monumen Mataram Metro, sehingga pada 2024 lalu kami pun terpaksa melakukan perubahan desain,” jelas Lale.
Perubahan arah bangunan yang semula direncanakan menghadap Monumen Mataram Metro kini digeser menghadap ke Jalan Gajah Mada. Selain itu, kubah yang awalnya dirancang sebagai ciri khas bangunan turut dihilangkan dan digantikan dengan desain yang lebih modern.
Menurut Lale, perubahan tersebut juga berkaitan dengan preferensi pribadi pimpinan daerah.
“Pak wali rupanya tidak begitu selera dengan desain awal bangunan yang ada kubahnya. Sehingga saat dilakukan perubahan, Wali Kota Mataram bersama wakil wali kota dan Pak Sekda lebih tertarik dengan desain baru yang mereka ajukan,” ungkapnya.
Proyek pembangunan Kantor Wali Kota Mataram sendiri ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025. Saat ini, progres pekerjaan telah mencapai sekitar 57 persen.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.