Berita Lombok Tengah

Anggota DPRD Lombok Tengah Heran Pemerintah Pusat Alihkan Anggaran RTLH ke Pendidikan dan Kesehatan

Komisi I DPRD Lombok Tengah menyampaikan keberatan jika RTLH ini kemudian dihapus

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa/Supli
Ketua komisi I DPRD Lombok Tengah H Supli saat meninjau warga penghuni RTLH. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ketua komisi I DPRD Lombok Tengah H Supli menilai lucu penghapusan anggaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Bahkan, dia membandingan dengan pengalihan anggaran ke Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pondok bersalin Desa (Polindes).

"Oleh karena itu jika dibandingkan dengan Pustu dan Polindes maka relatif lebih bagus dialihkan ke kondisi rumah masyarakat Lombok Tengah," beber H Supli saat diwawancarai TribunLombok, Kamis (26/1/2023).

Komisi I DPRD Lombok Tengah menyampaikan keberatan jika RTLH ini kemudian dihapus.

Hal ini karena masyarakat sangat membutuhkan program RTLH.

Baca juga: DPRD dan Pemkab Lombok Tengah Kompak Kecewa Pengalihan Anggaran 28 Ribu RTLH

Sejumlah anak bermain di depan rumah tidak layak huni di Lombok Tengah.
Sejumlah anak bermain di depan rumah tidak layak huni di Lombok Tengah. (Istimewa/Supli)

DPRD Lombok Tengah menilai urgensi adanya program RTLH karena terdapat 28.000 rumah masih perlu bantuan perbaikan.

"Termasuk di Kelurahan Praya, di Lingkungan Tengari, di Lingkungan Prapen juga terdapat rumah tidak layak huni. Itukan letaknya di Pusat Kota Praya. Termasuk di Gerantung yang letaknya hanya satu kilometer dari kantor DRPD juga ada RTLH," ungkap Supli.

"Jika kita masuk kesana tentu sangat prihatin dan menangis melihat kondisi masyarakat," tambah Supli.

Apalagi jika kondisi RTLH masyarakat yang bahkan nyaris ambruk.

Dalam hal ini Komisi I DPRD Lombok Tengah telah berjanji untuk melakukan penanganan.

Namun kini harus menerima kenyataan bahwa RTLH 2023 bukan menjadi bagian dari arahan PMK.

"Jika dibandingkan dengan pendidikan dan kesehatan maka sebenarnya program RTLH ini juga terkait karena rumah yang layak akan berpengaruh terhadap pendidikan dan kesehatan," ungkap Supli.

Dalam hal ini, menurut H Supli bukannya pendidikan dan kesehatan tidak penting namun RTLH ini lebih penting juga untuk diselesaikan.

Masyarakat Lombok Tengah sebelumnya juga sangat menyambut baik program RTLH dimana sebelumnya masyarakat tidak percaya ketika rumahnya difoto kemudian berikutnya dilakukan perbaikan.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved