Kesehatan
Waspadai Stroke, dr Harun Ajak Masyarakat Lombok Tengah Kendalikan Risiko Sejak Dini
Stroke merupakan penyebab kematian dan disabilitas utama di dunia. Sekitar satu dari empat orang akan mengalami stroke dalam hidupnya.
Ringkasan Berita:
- Memperingati World Stroke Day 2025, dr. Harun Nurdiansyah Ahmad mengedukasi masyarakat Lombok Tengah pentingnya mengenali gejala dan mencegah stroke sejak dini melalui gaya hidup sehat.
- Ia menekankan 80 persen stroke dapat dicegah serta mengenalkan metode FAST sebagai langkah cepat penyelamatan dalam “golden period” empat setengah jam pertama.
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Memperingati World Stroke Day 2025, kegiatan edukasi kesehatan saraf digelar di Gedung Timur MA Darul Hikmah, Desa Darek, Lombok Tengah, pada Jumat (31/10/2025).
Kegiatan bertajuk “Edukasi Kesehatan Saraf: Kenali, Cegah, dan Jaga Kesehatan Saraf Sejak Dini” menghadirkan narasumber dr. Harun Nurdiansyah Ahmad, Sp.N., DAIFIDN, yang menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan saraf untuk mencegah penyakit berat seperti stroke.
“Stroke adalah penyebab kematian nomor dunia di dunia,” jelas dr. Harun dalam penyampaiannya.
Menurutnya, stroke merupakan penyebab kematian dan disabilitas utama di dunia. Sekitar satu dari empat orang akan mengalami stroke dalam hidupnya. Karena itu, mengenali tanda-tanda awal dan bertindak cepat sangat penting.
“Stroke merupakan gangguan pembuluh darah di otak. Stroke bisa menyerang siapa saja, kapan saja. Penanganan dalam waktu empat setengah jam pertama atau golden period sangat krusial,” tambahnya.
Mengenal Gejala Stroke
Dalam pemaparannya, dr. Harun juga mengajak masyarakat mengenali gejala stroke dengan metode FAST, yaitu:
- Face (Wajah): perhatikan jika wajah tampak menurun sebelah,
- Arm (Tangan): lemah atau sulit digerakkan,
- Speech (Bicara): sulit berbicara atau bicara pelo,
- Time (Waktu): segera ke rumah sakit jika tanda-tanda ini muncul.
Selain itu, dr. Harun menekankan bahwa sekitar 80 persen stroke dapat dicegah dengan pengendalian faktor risiko yang bisa diubah, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.
“Semakin cepat kita bertindak, semakin besar peluang seseorang untuk pulih dan terhindar dari kecacatan akibat stroke,” ujarnya.
Baca juga: Dinkes NTB Ungkap Potensi Heat Stroke saat Menonton MotoGP di Mandalika dan Cara Mengatasinya
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat serta pemeriksaan dini untuk menjaga kesehatan saraf dan mencegah stroke.
Para peserta yang mengikuti kegiatan diskusi kesehatan tersebut, terlihat antusias menyimak penjelasan dari sang dokter. Peserta diskusi didominasi oleh para pelajar dan guru di desa setempat.
Pesan yang diusung dalam peringatan World Stroke Day 2025 pada adalah “We Are Greater Than Stroke” ajakan bagi semua individu dan komunitas untuk bersama-sama mengatasi tantangan stroke melalui pencegahan, tindakan dini, dan dukungan komprehensif bagi pemulihan.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.