MotoGP Mandalika 2025

Dinkes NTB Ungkap Potensi Heat Stroke saat Menonton MotoGP di Mandalika dan Cara Mengatasinya

Penonton MotoGP di Mandalika diimbau menggunakan pelindung seperti topi, kacamata dan tetap mengonsumsi air putih.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNNEWS/WARTA KOTA
HEAT STROKE - Warga menonton MotoGP dari Bukit Seger, Lombok Tengah pada ajang MotoGP Mandalika 2022. Penonton MotoGP di Mandalika diimbau menggunakan pelindung seperti topi, kacamata dan tetap mengonsumsi air putih agar terhindar dari potensi heat stroke. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penyelenggaraan MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika akan digelar pada 3-5 Oktober. 

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengimbau penonton mewaspadai gejala heat stroke akibat cuaca panas. 

Heat stroke merupakan suatu jenis penyakit panas parah yang membuat suhu tubuh meningkat hingga 40 derajat Celcius dan membuat kondisi kebingungan. 

Serangan bisa terjadi secara tiba-tiba ataupun secara bertahap.

"Ini bisa disebabkan karena faktor eksternal karena cuaca panas yang tinggi, membuat suhu tubuh meningkat. Namun tubuh tidak mampu menginginkannya," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri, Kamis (18/9/2025). 

Baca juga: Tiket MotoGP Mandalika 2025 Jadi Setengah Harga Khusus untuk Warga NTB

Cuaca di Sirkuit Mandalika yang berada di pesisir selatan Lombok Tengah dapat mencapai berkisar 38 derajat.

Penonton diimbau menggunakan pelindung seperti topi, kacamata dan tetap mengonsumsi air putih. 

"Satu hal yang tetap kita waspadai dari heat stroke risikonya bisa mual, muntah bahkan bisa sampai kematian kalau terpapar terlalu lama," kata Fikri. 

Fikri menyampaikan kesiapan tim medis yang akan mengawal perhelatan balapan internasional itu. 

Ia mengatakan saat ini sudah ada enam dokter yang mendapatkan sertifikasi dari FIM sehingga tidak perlu mendatangkan dokter dari luar. 

"Kita sudah siap mandiri, dulu kita datangkan dari luar ambulans advanced, sekarang kita punya. Sehingga kita bisa membackup apabila ada RI 1 atau ada kegiatan internasional lainnya," kata mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved