Sekolah di NTB Masih Doyan Tahan Ijazah Siswa, 32 Orang Tua Lapor ke Ombudsman NTB
Sekolah-sekolah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih sering menahan ijazah para siswanya karena mereka belum membayar iuran SPP.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Selain itu, Dwi Sudarsono menjelaskan, permasalahan penahanan ini sangat sulit untuk diberantas dari tahun ke tahun.
Dwi merincikan sekolah yang ada di NTB dibagi menjadi dua, yakni sekolah swasta dan negeri.
Dari dua sekolah yang berbeda tersebut, turut diatur oleh dua struktural pemerintahan yang berbeda, yakni Kementrian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Dari dua sekolah yang berbeda tadi, penanganan mereka jelas berbebeda. Begitu juga di bagian yang mengatur kebijakan sekolah tersebut (Kemenag & Dikbud), tentu berbeda,” katanya.
Meski demikian, pihaknya tidak akan henti mengantisipasi permasalahan penahanan ijazah.
Hal ini demi memuluskan langkah para pelajar untuk mencari pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
(*)
Investigasi Kematian Balita di Lombok Timur, Ombudsman NTB Temukan CCTV Rusak |
![]() |
---|
Suntikan Dana Rp8 Miliar ke PT GNE Harus Berikan Keuntungan bagi Masyarakat |
![]() |
---|
GEMPAR UGR Tolak Pembangunan Sekolah Unggulan di Kebun Raya Lemor: Rusak Resapan Air dan Ekosistem |
![]() |
---|
Kalah Bersaing dengan Sekolah Swasta, Ini Langkah Bupati KSB Atur Kuota Sekolah Negeri |
![]() |
---|
Dinsos NTB dan Sentra Paramita Mataram Matangkan Persiapan Sekolah Rakyat Tahap 1C |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.