Nahdlatul Wathan

Profil TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Pendiri NW dan Pahlawan Nasional dari NTB

Pendiri Nahdlatul Wathan (NW) TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan sosok yang patut menjadi panutan anak muda saat ini.

Editor: Sirtupillaili
Dok.NWDI
Kolase foto pahlawan nasional dan pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. 

Pada zaman penjajahan, Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan.

Tempat menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertempur melawan dan mengusir penjajah.

Bahkan secara khusus Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid bersama guru-guru madrasah NWDI-NBDI membentuk suatu gerakan yang diberi nama Gerakan al-Mujahidin.

Gerakan al-Mujahidin ini bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di Pulau Lombok untuk bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan Bangsa Indonesia.

Pada tanggal 7 Juli 1946, TGH Muhammad Faizal Abdul Majid adik kandung TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memimpin penyerbuan tanksi militer NICA di Selong.

Namun, dalam penyerbuan ini TGH Muhammad Faisal Abdul Madjid gugur bersama dua orang santri NWDI.

Mereka gugur sebagai syuhada’ sekaligus sebagai pencipta dan penghias Taman Makam Pahlawan Rinjani Selong, Lombok Timur.

Pada tahun 1953, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan sebuah organisasi Islam yakni Nahdlatul Wathan (Kebangkitan tanah air).

Melalui organisasi ini, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memberikan pengaruh yang amat besar terutama perkembangan dunia pendidikan di Lombok.

Nama Nahdlatul Wathan pada perkembangannya menjadi tarekat hizib Nahdlatul Wathan yang memeberikan andil dalam pengimplementasian tradisi keagamaan berbasis Ahlussunnah Wal Jamaah yang mengajarkan Islam moderat.

Organisasi Nahdlatul Wathan kini menjadi salah satu organisasi terbesar di NTB dan telah mendirikan cabang pengurus ke berbagai daerah di Indonesia.

Maulana Syekh Wafat

Kolase foto pendiri Nahdlatul Wathan (NW) TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Kolase foto pendiri Nahdlatul Wathan (NW) TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Dok.Istimewa)

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid meninggal dunia pada hari Selasa, 21 Oktober 1997 M/18 Jumadil Akhir 1418 H.

Ulama karismatik ini wafat pada usia 99 tahun menurut kalender Masehi, atau usia 102 tahun menurut kalender Hijriah.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid berpulang ke rahmatullah sekitar pukul 19.53 WITA, di kediamannya di Bermi Pancor, Lombok Timur.

Ada tiga warisan besar yang tinggalkan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yakni ribuan ulama, puluhan ribu santri, dan sekitar seribu lebih kelembagaan Nahdlatul Wathan yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sangat berjasa dalam mengubah masyarakat NTB.

Melalui dakwah keliling hingga mendirikan madrasah (sekolah), TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mengubah keyakinan masyarakat Lombok yang semula mayoritas animisme dan dinamisme menuju masyarakat yang Islami.

Dengan kiprahnya menyebarkan agama Islam sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan warga, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid dikenal sebagai seorang nasionalis pejuang kemerdekaan.

Dia juga merupakan mubalig, guru/pendidik, ulama/intelektual, sastrawan, politisi, dan guru sufi tarikat hizib Nahdlatul Wathan.

Sosoknya juga merupakan pembaharu sosial keagamaan dan pendidikan serta penerima bintang maha putra.

Berdasarkan surat Keputusan Presiden RI No. 115/TK/Tahun 2017, Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid dianugrahi gelar Pahlawan Nasional.

Gelar ini sebagai bentuk penghargaan pemerintah atas jasa TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Gelar pahlawan ini diberikan Presiden Republik Indonesia Jokowi Widodo kepada ahli waris di Istana Negara.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved