Berita Kota Bima

Tekan Laju Inflasi, Pemerintah Kota Bima Siapkan Operasi Pasar dan Perkuat Pemberdayaan

Laju inflasi di Kota Bima yang tembus hingga 6,54 persen, memaksa Pemerintah Kota Bima menyusun langkah strategi dengan cepat.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Tekan Laju Inflasi, Pemerintah Kota Bima Siapkan Operasi Pasar dan Perkuat Pemberdayaan - Pedagang cabai Rawit, tomat dan bahan pangan dasar lain di Pasar Amahami Kota Bima. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Laju inflasi di Kota Bima yang tembus hingga 6,54 persen, memaksa Pemerintah Kota Bima menyusun langkah strategi dengan cepat. 

Setelah sidak harga ke pasar tradisional, Pemerintah Kota Bima bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) langsung menggelar rakor. 

Rapat Koordinasi (Rakor) ini bahkan melibatkan Bank Indonesia (BI) perwakilan NTB inflasi dan Asisten Deputi Provinsi NTB, dalam menyusun langkah strategi. 

Hasilnya, pemerintah akan menggelar Operasi Pasar (OP) untuk sejumlah bahan pangan pokok. 

Baca juga: Pemda Lombok Timur Rakor Inflasi dengan Mendagri, Ingatkan Kenaikan Harga di Akhir Tahun

Selain itu, pemerintah akan memperkuat pemberdayaan pada kelompok masyarakat rentan terdampak inflasi. 

"Tindak lanjut kita mengatasi inflasi, yakni operasi pasar dan penguatan pemberdayaan  rumah tangga," kata Walikota Bima, H Muhammad Lutfi saat memimpin Rakor. 

Lutfi mengakui, laju Inflasi di Kota Bima mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2022. 

Pada bulan November saja, angka tercatat hingga mencapai 5,94 persen.

Baca juga: Dewan Pengupahan Kabupaten Bima Usulkan Besaran UMK dalam Dua Opsi Tingkat Inflasi 

"Inflasi di Kota Bima bulan November cukup tinggi, yakni 5,94 persen," sebutnya.

Ia meminta OPD teknis dan stakeholder terkait, agar berpartisipasi sesuai dengan tupoksi masing-masing untuk menekan dan mengendalikan laju inflasi.

Termasuk juga menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, menjelang hari raya natal dan tahun baru 2023.

"Untuk menekan dan mengendalikan Inflasi  diperlukan komitmen dan kerjasama semua pihak," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Bima melalui Bagian Perekonomian dan SDA mencatat laju inflasi Kota setempat sepanjang tahun 2022, yang terhitung mulai bulan Januari hingga November menembus 6, 54 persen.

"Berdasarkan data, inflasi Kota Bima tahun 2022 mencapai 6,54 persen," kata Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Bima, Hj. Rohana kemarin. 

Ia mengaku, penyumbang atau yang menjadi pemicu inflasi di Kota Bima, naiknya harga cabai rawit, tarif angkutan udara (tiket pesawat), bahan bakar jenis bensin, hingga rokok. 

Untuk angkutan udara saja, menyumbang inflasi sebesar 2.1838, bensin sebesar 0.9608, rokok sebesar 0.2074 dan cabai rawit 0.0723.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved