Banyak Turis Batal ke Gili karena One Way Gate System? Begini Tanggapan Pelaku Wisata

Banyak wisatawan asing membatalkan kedatangan mereka ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air sejak One Way Gate System diterapkan pemerintah daerah

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Suasana Pelabuhan Bangsal saat usai menurunkan tamu dari Tiga Gili ke Pelabuhan Bangsal, yang akan berangkat ke Bali, Senin (24/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Penyedia jasa wisata Gili Trawangan tidak sepakat dengan argumen Kepala Koperasi Karya Bahari Sabarudin.

Kepala Koperasi Karya Bahari Sabarudin mengatakan, batalnya kedatangan tamu ke Gili Trawangan, Meno, dan Gili Air karena kurang maksimalnya pelayanan dan pemasaran penyedia jasa wisata, Senin (24/10/2022).

Hal tersebut dibantah Receptionist La Boheme Yardi dan Accounting La Boheme Fitri, saat ditemui TribunLombok.com, di Hotel La Boheme, Gili Trawangan, Senin (24/10/2022).

Yardi menjelaskan, batalnya tamu yang datang di luar kendali mereka.

"Mereka menggunakan sistem pesan secara online. Batalnya mereka bukan serta-merta karena pemasaran kami yang jelek, karena kita memasarkan secara online," jelas Yardi.

Baca juga: Klarifikasi Koperasi Karya Bahari Soal One Way Gate System Bikin Wisatawan Ogah ke Gili Trawangan

Pemasaran secara online pun sudah dirasakan maksimal oleh Fitri, dilihat dari harga kamar yang paling murah se-Gili Trawangan.

Diketahui satu harga kamar paling murah di Labahome dimulai dari Rp 50 Ribu.

Selain harga kamar paling murah, pelayanan Labahome dinilai cukup memuaskan berdasarkan review tamu yang singgah.

"Kalau pelayanan jelek, otomatis review buruk. Tapi ini kan tidak, justru bagus. Dari mananya pelayanan kami yang buruk kalau review bagus," ungkap Fitri.

Fitri merasa pernyataan Ketua Koperasi Karya Bahari Sabarudin tidak tepat.

Terlebih menjustifikasi pegiat wisata yang harus bertanggung jawab atas batalnya tamu datang kembali ke tiga gili.

Walau Fitri dan Yardi tidak menampik perihal Low Season dan High Season, tetapi proses batalnya kedatangan wisatawan kali ini dirasa cukup mengagetkan.

"Kali ini memang sepi atau sedang low season dibanding beberapa waktu lalu sebelum One Way Gate System. Tapi batalnya tamu ini bukan karena suatu hal yang wajar," ucap Yardi.

Usai menjelaskan beberapa hal tadi, Yardi dan Fitri pun berharap permasalahan One Way Gate System cepat terselesaikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved