Berita Bima

Warga di Bima Blokade Jalan Lagi: Dipicu Kasus Penganiayaan terhadap Bapak dan Anak Usai Beli Susu

Aksi blokade jalan di Bima ini dipicu penganiayaan terhadap bapak dan anak saat pulang membeli susu

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Suasana aksi blokade jalan di jalur lintas provinsi di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Minggu (28/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Aksi blokade jalan di Bima kembali dilakukan warga dengan menutup akses utama jalur lintas provinsi di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Minggu (28/8/2022).

Jalan yang diblokade warga merupakan akses vital karena sebagai jalan negara yang menghubungkan antar daerah antar provinsi.

Seorang pengguna jalan, Masitah mengaku dirugikan dengan adanya aksi blokade yang sering terjadi.

"Apalagi sekarang ini malam. Kita capek jalan jauh, terus harus terhalan lama lagi. Itu benar-benar merugikan," ungkap Masitah saat dihubungi TribunLombok.com.

Baca juga: Update Kebakaran Pesantren di Bima: 5 Asrama Santri Hangus, Penyebabnya Diduga Korsleting Listrik

Masitah mengaku sempat melalui jalur yang dialihkan kepolisian tapi jalan tersebut sempit dan macet.

Ada juga beberapa penumpang bus malam AKDP yang mengaku bingung dengan aksi blokade jalan yang kerap terjadi.

"Kalau jalan kecamatan atau jalan kecil tidak apa-apa. Tapi ini jalan besar begini, susah juga," katanya sembari meminta namanya tidak dipublikasikan dengan alasan keselamatan.

Kabag Ops Polres Bima Kompol Herman yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi blokade jalan tersebut.

"Iya betul. Informasinya, diawali dari kejadian penganiayaan tadi sore," ujarnya, ketika dihubungi via ponsel, Minggu malam.

Sebagai informasi, blokade jalan dimulai pukul 18.30 WITA hingga pukul 19.30 WITA di sisi utara jembatan Desa Sondosia, Kecamatan Bolo.

"Masalah awalnya, ada penganiayaan dengan korban warga Desa Sondosia. Warga minta pelaku segera ditangkap," ungkap Herman.

Namun, kata Herman, korban sendiri tidak mengenal pelaku penganiayaan tersebut sehingga saat ini penyidik masih lakukan penyelidikan.

"Laporannya baru masuk tadi," jelasnya.

Herman mengakui, selama blokade jalan kondisi arus lalu lintas macet total.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved