Desa Semparu Lombok Tengah Kelola Sampah Mandiri, Hasilkan Pupuk hingga Biogas
Pengelolaan sampah di Desa Semparu, Lombok Tengah dilakukan secara mandiri, hal ini dilakukan sejak tahun 2012.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Untuk sampah pampers, pihaknya masih mengolah dengan cara membakar kemudian dijadikan benda padat menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan.
Stok pupuk organik padat yang terdapat di KSM kini sekitar 5 ton.
"Kalau cair 50 liter. Untuk warga kami tidak menentukan tarif. Khususnya pupuk cair, karena bau. Padahal manfaatnya besar, Sampah tidak ada yang terbuang. Kami siap berbagi ilmu soal penanganan sampah," tandas Ratmaji.
Yang tercatat menjadi anggota KSM di Desam Semparu sebanyak 418 KK.
Baca juga: Pecinta Kuda Pacuan Geruduk Kantor Bupati Bima, Desak Pencabutan SE tentang Larangan Joki Cilik
Pihak pemdes memberikan tarif 10 ribu perbulan untuk pengangkutan sampah ke KSM.
Sementara untuk sekolah, pasar hingga ritel modern tarifnya variatif, hingga 400 ribuan.
"Kamu punya perdes soal sampah agar masuk KSM. Kita brharap smua warga masuk. Kalau tidak masuk anggota, silakan. Yang penting jangan mmbuang sampah sembarangan. Jaga kebersihan," bebernya.
Para pekerja di KSM Ikhlas Desa Semparu merupakan warga lokal.
Mereka bekerja selama enam hari, kecuali hari Jumat.
Kini, tidak ada sedikipun sampah dari Desa Semparu yang harus dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kita akan ikut lomba desa peduli lingkungan tingkat provinsi tahun ini. Kalau di kabupaten kami sudah tidak asing lagi," tuturnya.
(*)