Desa Semparu Lombok Tengah Kelola Sampah Mandiri, Hasilkan Pupuk hingga Biogas

Pengelolaan sampah di Desa Semparu, Lombok Tengah dilakukan secara mandiri, hal ini dilakukan sejak tahun 2012.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Kegiatan di lokasi pengolahan sampah Desa Semparu, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah 

Laporan Wartawan TribunLombok, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Desa Semparu memberikan perhatian penuh terhadap pengelolaan sampah di desanya.

Keberadaan pasar di desa yang menjadi sumber lumbung sampah jadi alasan kuat pemdes memberikan atensi serius pada hal ini.

Pihak pemdes merintis pengelolaan sampah sejak 2012.

Sejak saat itu desa yang terletak di Kecamatan Kopang Lombok Tengah ini telah concern terhadap penanganan sampah.

Pada 2016, pemdes membangun tempat pengolahan sampah khusus yang dikelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ikhlas.

Baca juga: Desa Senayan di Sumbawa Barat Bakal Punya Gorong-gorong, Jalan Usaha Tani, hingga Musala Baru

KSM Ikhlas ini berada di bawah koordinasi pemerintah desa.

"Pembangunan 2015 dan diresmikan 2016. Sampah diangkut dari warga dan pasar. Kemudian dilakukan pemilahan di tempat ini. Tenaga pemilah, tenaga pemasaran, komposer, tenaga pengangkut dan administrasi lengkap," kata Kepala Desa Semparu Lalu Ratmaji Hijrat kepada TribunLombok pada Kamis, (28/7/2022).

Sampah dipilah sesuai dengan jenisnya.

Sampah plastik, karung bekas dan sejenisnya distribusikan ke Bank Sampah di Selong Lombok Timur.

Untuk sampah organik, pihaknya mengolah secara mandiri.

Sampah organis tersebut menghasilkan pupum organik, pupuk padat dan cair, hingga biogas.

Baca juga: Gembong Narkoba NTB Disidang, Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Menuntut Keseriusan

"Khusus untuk pupuk cair dari sisa sayur dan buah, pengolahannya butuh waktu berbulan-bulan sehingga bisa menghasilkan pupuk cair maupun padat," ujarnya.

Ia menyebutkan, salah satu hasil pengolahan sampah yang bisa dimanfaatkan langsung oleh warga nantinya adalah biogas.

"Kita akan berikan subsidi material kepada warga guna pemanfaatn sampah untuk biogas. Perlengkapannya butuh biaya 1,3 juta. Biogas ini nantinua bisa menggantikan gas elpiji," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved