Jelang Idul Adha, Dewan Tekankan Keseriusan Pemkab Putus Rantai Penyebaran PMK di Lombok Timur

Hal ini guna memastikan kondisi terkendali jelang Hari Raya Idul Adha 2022, di sampaikan Murnan saat dimintai keterangan TribunLombok.com.

Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com/
Ketua DPRD Lombok Timur Murnan* 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur Murnan meminta Pemerintah Kabupaten harus serius dalam menangani kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah menyebar luas di 21 Kecamatan di Lombok Timur.

Hal ini guna memastikan kondisi terkendali jelang Hari Raya Idul Adha 2022, di sampaikan Murnan saat dimintai keterangan TribunLombok.com Sabtu (11/6/2022).

Ia mengira masuknya PMK di Lombok Timur ini hadir dari peredaran daging beku di pasaran.

"Apa sumbernya ini, ini kan banyak daging kerbau beku yang masuk ke pasar, jangan jangan itu penyebabnya, artinya itu virus masih hidup, sehingga itu yang menyebar," terangnya.

"Oleh karena itu, sekarang ini peredaran daging beku ini harus segera dilokalisasi, dan jangan masuk dulu yang dari luar, karena kasihan peternak yang jadi korban bukan yang menjual ataupun yang membeli," ungkapnya.

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Kapal Rute Lombok (Lembar) menuju Bali (Padangbai) , 12 Juni 2022

Baca juga: Parkir Non Tunai Solusi Bayar Parkir Sesuai Ketentuan Pemerintah

Baca juga: Ketentuan Resmi Bayar Parkir di Kota Mataram, Lengkap Nomor Aduan Apabila Dimintai Bayar Lebih

"Orang jual beli sekarang nggak berpengaruh, ini peternak yang sudah capek ngarit, ternak dia nggak dapat apa apa, bahkan sapinya yang mati, kan kasihan," katanya lagi.

Ia menekankan supaya Pemkab harus memproteksi sumbernya, karena tidak ada deteksi dini dari awal.

"Coba itu dulu diselesaikan, sebentar lagi kan kita mau menyambut Hari Raya Idul Adha, kalaupun apapun kebijakan dari pemerintah tetap kita dukung, tetapi tetap dengan cacatan agar tidak merugikan semua peternak," paparnya.

Menurutnya untuk sementara pemerintah perlu memfokuskan diri pada peternak.

Termasuk bagi peternak yang hewan ternaknya mati, memberikan subsidi pada peternak, dan lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved