Cara Membuat Tas Ketak, Karya Lokal Eksklusif yang Telah Mendunia
Tas ketak merupakan kerajinan tangan yang banyak dibuat para perajin di Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berikut cara membuatnya.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Tas ketak merupakan kerajinan tangan yang banyak dibuat para perajin di Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Di industri fesyen, kerajinan ini cukup terkenal.
Bahkan kerajinan ketak telah diekspor ke berbagai negara dengan beragam jenis produk. Seperti ke negara Jepang, Singapura, Afrika, dan Australia.
Di dalam negeri, tas ketak kerap diburu kalangan pejabat, artis, maupun kolektor barang seni.
Karena itu harganya pun tidak bisa dibilang murah.
Rata-rata harga tas ketak berkisar mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 5 juta.
Dian Eka Purnama Sari, pemilik perusahaan Ketak Nusantara mengatakan, pembuatan tas ketak memang terbilang sulit dan membutuhkan waktu lama.
Bahkan untuk satu karya tas ketak, katanya, bisa menghabiskan waktu pengerjaan hingga satu bulan.
Baca juga: UMKM Lombok Tengah Mulai Dikurasi untuk MotoGP Mandalika, Ada 450 Produk Kuliner Sampai Kerajinan
Sebagai gambaran, berikut adalah cara pembuatan kerajinan tas ketak menurut penjelasan Dian selaku pengjarin.
1. Persiapan Bahan Baku
Langkah pertama yang harus dilakukan yakni menyiapkan rumput ketak yang menjadi bahan utama pembuatan tas ketak.
Ada dua jenis bahan ketak, yaitu ketak jelojoh dan ketak sek. Keduanya memiliki tekstur dan fungsi yang berbeda.
Jelojoh memiliki tekstur yang lebih keras dan tua. Dalam pembuatan tas ketak, jelojoh biasanya digunakan untuk membentuk pola mendatar. Atau disebut pakan jika pada kain.
Sementara ketak sek cenderung berusia muda dan lebih elastis sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang telah dikonsepkan.