Berita Lombok Barat
Mengenal Pemandian Aiq Nyet, Sumber Mata Air yang Masuk 50 Besar ADWI
Pemandian Aiy Nyet berada di dalam hutan lindung Sesaot dengan lanskap pemandangan dipenuhi pepohonan mahoni.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Pemandian Aiq Nyet Sesaot, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, masuk dalam daftar panjang 50 besar ADWI 2022.
Pemandian Aiy Nyet berada di dalam hutan lindung Sesaot dengan lanskap pemandangan dipenuhi pepohonan mahoni.
Pohon-pohon ini menjulang hingga ketinggian lima belas meter lebih, dan di bawahnya, para pedagang kuliner memanfaatkan tempat tersebut sebagai lokasi berjualan.
Baca juga: Masuk 50 Besar ADWI, Pemandian Aiq Nyet Dikunjungi Hingga 2.000 Wisatawan
Baca juga: Aik Nyet dan Bunut Ngengkang Masuk 50 Besar ADWI, Dispar Lombok Barat Siapkan Strategi Sabet Juara
Tidak hanya menjadi tempat bernaung hingga bagian dari rantai eksositem hutan, pohon-pohon yang tumbuh di Sesaot kerap dimanfaatkan sebagai penanda spot kemah bagi wisatawan.
Hutan yang mengelilingi Pemandian Aiq Nyet sendiri, memiliki luas kurang lebih 114 hektar.
Keasrian tempat ini telah terjaga sejak ratusan tahun lalu. Memanfaatkan keasrian tersebut, pada tahun 90an masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai objek industri pariwisata yang membantu kehidupan perekonomian daerah.
Pada tahun 2006, Pemerintah Daerah Lombok Barat membantu Pemerintah Desa Buwun Sejati untuk berkolaborasi mengelola kawasan pariwisata tersebut.
Alhasil, per akhir pekan, kawasan wisata yang kaya akan sumber mata air tersebut bisa dikunjungi hingga 2000 wisatawan.
Para wisatawan tersebut berasal dari hampir semua kabupaten di NTB. Sebagian kecilnya lagi terbagi menjadi wisatawan dari luar NTB hingga mancanegara.
Untuk masuk ke masing-masing objek wisata di Sesaot, termasuk Pemandian Aiq Nyet, para pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp5 ribu per orang, dan Rp5 ribu per kendaraan.
Untuk sampai ke Desa Buwun Sejati, wisatawan perlu menempuh waktu sekitar 30 menit dari pusat Kota Mataram, atau sejauh 21 KM ke arah timur melewati rute menuju Kecamatan Lingsar dengan berkendaraa motor atau mobil.
Untuk objek wisata Pemandian Aiq Nyet sendiri mulai beroperasi pukul 09.00 WITA hingga 17.00 WITA. Namun tidak jarang wisatawan bertolak dari tempat tersebut saat waktu telah memasuki Isya.
Kendati demikian, para pengelola wisata, khususnya yang bertugas untuk keamanan, akan berjaga hingga larut malam mengingat banyak wisatawan yang berkemah di tempat tersebut.
Untuk bisa berkemah, pengunjung perlu mendapatkan izin dari Kantor Desa dan dapat memanfaatkan tanah-tanah lapang di hutan yang disediakan sebagai tempat memasang tenda.
Tidak perlu khawatir, di dalam kawasan hutan, banyak juga masyarakat lokal yang berjualan sejak pagi hingga malam.
Aneka kuliner yang dijual mulai dari sate bulayak, mi instan, nasi campur, dan ane minuman es. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp2500 hingga Rp20000.
Di dalam kawasan Pemandian Aiq Nyet, terdapat tiga titik pemandian. Mulai dari sungai, kolam, hingga air terjun mini yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Karena berasal dari aliran mata air, banyak pengunjung yang membawa pulang air dari tempat tersebut dengan mewadahinya menggunakan botol untuk dikonsumsi.
Dari pantauan Tribunlombok.com pada Senin (16/5/2022), banyaknya jumlah pengunjung ke kawasan wisata Sesaot bahkan menyebabkan kemacetan di Desa Buwun Sejati hingga satu kilometer lebih.
Meski demikian, para kelompok wisata hingga masyarakat setempat bahu-membahu membantu mengurai kemacetan dengan bertugas sebagai pengatur lalu lintas.
(*)