Berita Lombok Barat
Aik Nyet dan Bunut Ngengkang Masuk 50 Besar ADWI, Dispar Lombok Barat Siapkan Strategi Sabet Juara
Kawasan wisata Aik Nyet Sesaot dan Bunut Ngengkang masuk dalam 50 daftar panjang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Kawasan wisata Aik Nyet Sesaot dan Bunut Ngengkang masuk dalam 50 daftar panjang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
ADWI sendiri merupakan ajang penghargaan untuk desa-desa wisata di Indonesia yang berprestasi menurut kriteria yang telah ditentukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Melalui event ini, desa-desa yang terpilih dalam ADWI nantinya akan didorong untuk melanjutkan prestasi mereka sebagai destinasi wisata bertaraf dunia dan berdaya saing tinggi.
Baca juga: Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Siapkan 60 Desa Wisata Baru
Baca juga: Sambut ADWI 2022, Desa Buwun Sejati Terus Berbenah
Berkaitan dengan penilaian yang akan dilakukan kemenparekraf RI, Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendongkrak kualitas dua kawasan yang masuk dalam daftar panjang ADWI.
Disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Fajar Taufik, pihaknya telah melakukan rapat kordinasi dengan berbagai elemen pemerintah daerah Lombok Barat untuk membicarakan strategi terkait.
Dari hasil kordinasi tersebut, kemudian disepakati bahwa pengelolaan wisata terpilih akan dikelola oleh Tim OPD yang nantinya akan di-SK-kan oleh Bupati Lombok Barat.
“Semua fokus membantu di situ. Bagaimana kita mempersiapkan semuanya (termasuk penilaian),” jelas Kadis Fajar kepada Tribunlombok.com, Rabu (11/5/2022).
Penilaian yang akan dilakukan Kemenparekraf diperkirakaan akan dilakukan antara akhir bulan Mei hingga Desember 2022.
“Tingkat kunjungan wisatawan juga menjadi salah satu faktor penilaian. Berapa banyak wisatawan yang berkunjung, berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh wisatawan, itu termasuk yang dikeluarkan,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, ia berharap dua desa yang masuk dalam 50 besar ADWI tahun ini dapat menyabet gelar juara.
“Kita berharapnya juara satu, ini juga untuk memotivasi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi yang ada di desanya. Karena ini bisa menjadi sumber PADes, sehingga bisa menghidupi dirinya secara mandiri,” ujarnya.
Dalam tahap awal strategi yang digencarkan, Kadis Fajar juga mengungkapkan, pihaknya telah menggiatkan promosi baik melalui digital maupun langsung untuk memancing kunjungan wisatawan.
Selain itu, diadakan juga pelatihan kepada sejumlah Pokdarwis (kelompok sadar wisata) dalam hal pengelolaan kawasan wisata.
“Bagaimana mereka menjual, mempublikasikan, membuat konten, supaya tampilannya itu menarik dan bisa menjual. Karena memang kendalanya di situ. Susah kalau teman-teman desa tidak bisa menjual sendiri,” ungkapnya.