Penggunaan Pembayaran Basis Digital Meningkat Tajam, BI NTB Gencarkan QRIS

Dalam transaksi Real Time Gross Statement (RTGS), atau sebuah jenis pembayaran untuk pengiriman uang dalam jumlah besar.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Perwakilan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Fauzi (merah) saat menjelaskan tren kenaikan pembayaran via digital QRIS, di kantor DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (25/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Pada Maret 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) NTB, mengalami net outflow sebesar Rp370 Miliar.

Dalam transaksi Real Time Gross Statement (RTGS), atau sebuah jenis pembayaran untuk pengiriman uang dalam jumlah besar.

Dan SKNBI atau Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) adalah infrastruktur yang digunakan oleh BI dalam Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal untuk memproses Data Keuangan Elektronik pada Layanan Transfer Dana, Layanan Kliring Warkat Debit, Layanan Pembayaran Reguler, dan Layanan Penagihan Reguler.

Baca juga: DJP Nusa Tenggara Himbau Wajib Pajak Ikuti Program PPS, ‘Denda Hingga 200 Persen’

Baca juga: Bea Cukai Mataram Lampaui Target Tahunan Hanya dalam Waktu Tiga Hari Saja

Dikutip dari data resmi milik KpwBI NTB, Senin (25/4/2022), Dua hal di atas tercatat tumbuh 2,13 dari Tahun ke Tahun (yoy) untuk RTGS dan 2,76 persen (yoy) untuk SKNBI.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran uang elektronik masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 77,94 persen (yoy) dan APMK mencatatkan pertumbuhan sebesar 31,83 persen (yoy).

Jelas data di atas menunjukan pertumbuhan transaksi digital sangat pesat.

Lebih lanjut, pembayaran digital lain yaitu QRIS juga masih tumbuh penambahan 44.051 pengguna terdaftar, mencapai 14,68 % target QRIS untuk tahun 2022 untuk Provinsi NTB.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat banyak yang melakukan shifting menuju digital payment.

Dengan pertambahan sistem pembayaran digital QRIS yang pesat tersebut, disinyalir akibat penjualan minyak goreng yang ada di NTB oleh pemerintah terkait.

Karena, setiap pembayaran minyak goreng subsidi yang dilakukan pada pasar rakyat beberapa waktu lalu, pembayarannya menggunakan QRIS.

Perwakilan dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) daerah NTB, Fauzi, mencoba untuk meluruskan.

“Pengguna QRIS di Nusa Tenggara Barat berasal dari berbagai kalangan, dari anak sekolahan, pekerja, hingga di Masjid,” ucapnya Fauzi.

Tuturnya, tetapi tidak menampik operasi pasar rakyat dengan minyak goreng murah sebagai salah satu pemicunya.

Lalu, ditambah lagi dengan Bank Indonesia regional NTB yang sedang gencar menyuarakan QRIS.

Salah satunya diadakan lomba sebagai Duta QRIS NTB, yang sudah berlangsung pada Kampus Universitas Islam Negeri Mataram, Senin (25/4/2022).

Dengan tren pembayaran via digital yang terus meningkat ini, diharapkan mampu menjadi metode pembayaran yang mudah dan praktis.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved