Cerita Petugas Pemanatu Hilal di Mataram, 6 Tahun yang Selalu Bikin Deg-degan

Laporan Wartawan Tribun Lombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan setiap tahun ditunggu-tunggu.

Meski tampak sepele, menerawang posisi bulan selalu menghadirkan tantangan tersendiri bagi petugas yang bertanggungjawab memantau penampakan bulan.

Lebih-lebih faktor cuaca kerap menentukan hasil pantauan.

Riska, petugas rukyatul hilal dari BMKG Stasiun Geofisika Mataram menceritakan pengalaman memantau hilal di Pantai Loang Baloq, Mataram.

Meski saban tahun datang ke lokasi itu memantau hilal, dia tetap meras deg-degan.

"Rasanya challenging (menantang), karena objek atau cahaya yang kita lihat itu tipis," cerita Riska, pada TribunLombok.com, Jumat (2/4/2022).

Baca juga: Bertahun-tahun Hilal Tak Tampak di Pantai Loang Baloq, BMKG: Rencana Pindah Lokasi Masih Dikaji

Baca juga: BREAKING NEWS Hilal Tak Tampak di Mataram, Kemenag NTB: Kemungkinan Awal Ramadhan Hari Ahad

Meski ada alat teleskop, namun alat tersebut juga sangat bergantung pada kemampuan orang yang mengoperasikan teleskop.

Apalagi jika menghadapi cuaca mendung. Tantangannya akan lebih sulit.

"Karena ini bergantung dengan keahlian si pemantau mengelola alat tersebut," katanya.

Hal itulah yang membuat pemantauan hilal bagi Riska sangat menantang.

"Kondisi lapangan juga berpengaruh terhadap terlihat atau tidaknya hilal tersebut," katanya.

Sebelum pemantauan, dia sangat berharap cuaca cerah.

"Hari berawan, padahal kita berharap cerah pastinya biar kita dari BMKG punya pengalaman laporan di sini walaupun cerah akan tetapi tidak terlihat," katanya.

Baca juga: Hasil Pengamatan Hilal Awal Ramadan 1443 H di Taman Loang Baloq Mataram: Masih di Bawah 2 Derajat

Pemantauan hilal akan dilanjutkan hari Sabtu (2/4/2022). Meski sudah ditetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Minggu (3/4/2022).