Soal Bangunan SDN Teke di Bima Rusak Berat, Dikbud: Data Dapodik Dilaporkan Baik

Dikbud Kabupaten Bima, menjawab soal kondisi bangunan SDN Teke di Kabupaten Bima yang rusak berat dan mengancam nyawa siswa

Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Istimewa
Kondisi bangunan SDN Inpres Teke yang rusak berat hingga mengancam siswa yang belajar di ruangan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bima, menjawab soal kondisi bangunan SDN Teke di Kabupaten Bima yang rusak berat dan mengancam nyawa siswa.

"Sudah dicek dalam Dapodik, di sana tertera semua kondisi bangunan keterangannya baik," jawab pihak Dikbud, melalui Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima, Suryadin.

Kepada TribunLombok.com, Yan mengatakan kemungkinan persoalannya ada pada operator atau pihak sekolah yang tidak memutakhirkan data kondisi sekolah, sehingga tidak tercover.

Karena tanggal 29 Maret 2022, tertera jika enam ruangan pada sekolah tersebut semuanya dalam kondisi baik.

Baca juga: SDN Inpres Teke di Bima Rusak Parah, Siswa Belajar Berpindah-pindah di Bawah Atap Rusak

"Sekolah itu sendiri yang lalai. Dapodik itu bisa diakses oleh siapapun, silahkan bisa dicek sekarang," tegasnya.

Ditanya bentuk pengawasan yang dilakukan Dikbud, Yan menjelaskan, masing-masing sekolah langsung akses ke sistem nasional.

Kondisi langit-langit ruang kelas SDN Inpres Teke
Kondisi langit-langit ruang kelas SDN Inpres Teke (Istimewa)

Dikbud, kata Yan, sudah melakukan pendampingan sejak survey awal dilakukan oleh konsultan pada 500 lebih sekolah dasar di Kabupaten Bima.

Kemudian, dilakukan analisa terhadap data survey dengan melihat sekolah mana yang diprioritaskan.

Baca juga: Banyak Beasiswa Luar Negeri, Wakil Bupati Bima Dorong Pelajar Kuasai Bahasa Asing

Setelah itu dilakukan bimbingan dua kali kepada operator sekolah, untuk memastikan operator tersebut mengisi Dapodik dengan baik.

"Bimtek itu adalah bentuk pengawasan oleh Dikbud. Jangan salahkan orang lain, ketika internal sendiri lalai," kata Yan.

Ke depan, pemerintah akan mengintensifkan lagi pendampingan dan pengawasan sehingga tidak ada lagi sekolah-sekolah yang seharusnya cepat ditangani justru terabaikan, karena data tidak diupdate.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved