MotoGP Mandalika 2022

Kisah Penggembala di Kawasan Sirkuit Mandalika, Tetap Bertahan Walau Lahan Sudah Jadi Lintasan

Para penggembala di kawasan Sirkuit Mandalika tetap bertahan meski lahan mereka telah berubah menjadi lintasan balap.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Amaq Nure alias Lalu Nure, pengembala kerbau di kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah 

Warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah ini menceritakan, bukan hanya dirinya saja yang menggembala kerbau di sekitar Sirkuit Mandalika.

Banyak warga lokal yang sehari-hari menjadi penggembala kerbau dengan jumlah kerbau jauh lebih banyak.

Sejak tahun 1967, Amaq Nure sudah merasakan pahit manisnya menjadi penggembala kerbau di kawasan Sirkuit Mandalika.

Termasuk saat 70 kerbaunya meninggal waktu awal-awal pembangunan Sirkuit Mandalika.

Namun dia tidak mau mengait-ngaitkan kematian kerbaunya itu dengan pembangunan sirkuit.

Ia menduga kerbaunya memang mati karena penyakit menular saja.

Walau demikian, dia mengaku sangat sedih karena kehilangan kerbaunya.

Bagaimana tidak sepanjang hidupnya, Amaq Nure menghabiskan waktunya mengembala kerbau-kerbau itu.

"Saya menggembala sejak kecil dan tidak menikah karena mengembala kerbau saya mas," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved