Chia Seed

Baik untuk Pencernaan, Detoks hingga Dukung Penurunan Berat Badan, Inilah Manfaat Chia Seed Lainnya

Asam lemak omega-3 membantu meningkatkan kolesterol HDL, kolesterol baik yang melindungi dari serangan jantung dan stroke.

Penulis: Wulan Kurnia Putri | Editor: wulanndari
freepik.com
Chia Seed 

Dalam standar diet di Amerika Serikat menyarankan pria di bawah usia 50 tahun harus mengonsumsi 30,8 gram (g) serat per hari dan wanita di bawah usia 50 tahun harus mengonsumsi 25,2 g per hari.

Untuk orang dewasa di atas 50 tahun, rekomendasi untuk pria adalah 28 g per hari, dan untuk wanita, 22,4 g per hari.

Kebanyakan orang mengkonsumsi kurang dari setengah dari rekomendasi itu.

Cara termudah untuk meningkatkan asupan serat adalah dengan makan lebih banyak makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian.

Satu ons Chia Seed menyediakan 10 gram serat, hampir setengah dari rekomendasi harian untuk wanita di atas 50 tahun.

Baca juga: Manfaat Chia Seed untuk Kesehatan, di Antaranya Bisa untuk Cagah Sembelit

Baca juga: Bantu Jaga Kesehatan Tulang hingga Kesehatan Gigi, Berikut 4 Manfaat Chia Seed untuk Kesehatan Tubuh

Pencernaan dan detoks

Diet dengan serat bisa mencegah sembelit dan meningkatkan keteraturan pada saluran pencernaan yang sehat.

Gerakan usus yang teratur sangat penting untuk ekskresi racun setiap hari melalui empedu dan tinja.

Mengobati divertikulosis

Diet tinggi serat telah terbukti mengurangi prevalensi divertikulitis dengan menyerap air di usus besar dan membuat buang air besar lebih mudah untuk dilewati.

Makan makanan yang sehat dan kaya serat dengan banyak buah dan sayuran dapat mengurangi tekanan dan peradangan di usus besar.

Penyebab pasti penyakit divertikular tidak diketahui, tetapi kondisi ini telah berulang kali dikaitkan dengan diet rendah serat.

Diabetes

Meskipun tidak banyak penelitian tentang efek manfaat chia seed pada glukosa darah dan resistensi insulin, sebuah studi tahun 2017 menunjukkan bahwa chia seed memiliki kemampuan untuk mengubah glukosa menjadi karbohidrat.

Hal ini bisa berdampak positif pada penderita diabetes tipe 2.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved