Keterbatasan Akses dan Pengetahuan Hambat Perempuan Lingkar Mandalika Berperan Lebih
Rendahnya tingkat pendidikan dan keterbatasan keterampilan membuat kaum perempuan kawasan Mandalika, Lombok Tengah sulit mengambil peran lebih
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Rendahnya tingkat pendidikan dan keterbatasan keterampilan membuat kaum perempuan kawasan Mandalika, Lombok Tengah sulit mengambil peran lebih.
Mereka membutuhkan program pemberdayaan berkelanjutan yang sungguh-sungguh.
Sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat lebih dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika.
Sudiani, satu di antara tokoh perempuan Dusun Ujung Lauq mengatakan, mereka sudah tahu banyak event internasional di Sirkuit Mandalika.
Seperti World Superbike dan MotoGP.
Baca juga: Pengembangan Pariwisata NTB, Waktunya Perempuan Lingkar Mandalika Ambil Peran
Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasan yang dimiliki.
Tonton juga:
Sudiani pun tahu kebutuhan para pengunjung mancanegara dan domestik pada event tersebut.
”Mereka (tim peserta sirkuit dan penonton) tentu perlu oleh-oleh seperti souvenir dan makanan dan lainnya. Tapi kami tidak bisa berbuat dan memasarkannya,” katanya pada tim Dp3AP2KB NTB yang datang ke kampungnya, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Wagub NTB Optimis Pembangunan Sirkuit Mandalika dan Fasilitasnya Tuntas Tepat Waktu
Selain keterbatasan akses fasilitasi dan dana, keterbatasan keahlian karena faktor pendidikan juga menjadi penghambat bagi mereka.
Di samping itu, semangat berwirausaha juga masih kurang di kalangan perempuan.
”Ibu-ibu di dusun ini pekerjaannya di sawah dan sabit rumput. Jadi semangatnya (untuk lebih maju) kurang. Tapi kalau terus dimotivasi, pasti bisa,” kata Rusna, salah satu tokoh perempuan yang juga guru honorer SMP Grupuk ini.
Sementara itu, Kepala Dusun Ujung Lauq Abdul Muttalib antusias dengan rencana program pemberdayaan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB.
”Kami apresiasi program pemberdayaan dan perlindungan perempuan di dusun kami ini secara berkelanjutan,” katanya.
Dia berujar, kaum perempuan di dusunnya memang perlu terlibat aktif agar mendapat manfaat.
”Beri kami pancing, bukan ikan," katanya.
Bapak tiga anak ini juga aktif sebagai pelaku wisata.
Baca juga: Akses Internet Sirkuit Mandalika Semakin Kencang
Dia menjelaskan, sebelum ini juga ada pelatihan yang diberikan tetapi tidak ada kelanjutannya.
"Karena ini program pemberdayaan, maka kami sangat apresiasi, " katanya.
(*)