Awalnya Takut Didatangi Polisi dan TNI, Pedagang Lombok Barat Senang Tak Ditutup Paksa
Sejumlah pedagang kaki lima terlihat kesal didatangi petugas patroli gabungan Polres Lombok Barat dengan TNI, Selasa (27/7/2021) malam.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Sejumlah pedagang kaki lima terlihat kesal didatangi petugas patroli gabungan Polres Lombok Barat dengan TNI, Selasa (27/7/2021) malam.
Beberapa pedagang merasa khawatir karena mengira petugas patroli akan menutup dagangannya sebelum waktu yang ditentukan.
Tapi kekhawatiran mereka hilang ketika mengetahui kedatangan polisi hanya memberikan himbauan, mengingatkan prokes, dan pemberlakukan jam malam.
Kasat Intelkam Polres Lombok Barat Iptu I Nyoman Agus Sugiarta saat memimpin patroli mengatakan, kondisi itu menunjukan para pedagang telah mengetahui tentang pembatasan jam malam.
“Awalnya mengeluh, disangka petugas akan menutup dagangan para pedagang sebelum waktunya, akhirnya para pedagang ini lega setelah mendapat pejelasan dari petugas,” jelasnya.
Baca juga: Perawat Hamil Meninggal karena Covid-19 di Mataram, Bayinya Selamat Melalui Proses Operasi
Kegiatan patroli gabungan (blue light) Polres Lombok Barat kali ini menyisir wilayah Kecamatan Gerung, Kuripan dan Kediri.
”Kami memahami kesulitan para pedagang kecil, sehingga kami juga penyerahan bantuan sembako,” ucapnya.
Selain meringankan kesulitan para pedagang kecil, kegiatan simpatik menjadi sarana untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penerapan prokes.
“Diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19, sehingga para pedagang bisa berjualan dengan normal, tanpa pembatasan lagi,” harapnya.
Sementara itu, Subhan yang sehari-harinya berjualan mie dan nasi goreng di perumahan Reyan Gerung mengaku, awalnya khawatir dengan kedatangan petugas ke lapaknya.
“Kaget didatangi pak polisi dan pak tentara banyak sekali, padahal masih belum pukul 22.00 Wita, lebih kaget lagi malah dapat bantuan sembako, alhamdullilah,” ucapnya.
Baca juga: Gubernur NTB Ancam Putus Kontrak Investor Gili Trawangan Bila Tidak Akomodir Warga
Baca juga: Nakes Dituduh Manipulasi Data Covid-19, Ketua IDI Mataram Angkat Suara
Sebagian besar pedagang telah mengetahui aturan pembatasan yang dilakukan pemerintah.
Mereka percaya akan langkah penaganan yang dilakukan pemerintah.
“Kami sih ikut saja apa yang menjadi aturan dari pemerintah, kan ini untuk kami semua,” katanya.
”Kalau covid sudah hilang, otomatis kami bisa berjualan dengan normal lagi,” katanya sambal tersenyum.
Dengan taat prokes dan ikut himbauan pemerintah dia berharap pandemi segera berakhir dan dapat berjualan dengan normal lagi.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)