Berita Mataram

Nakes Dituduh Manipulasi Data Covid-19, Ketua IDI Mataram Angkat Suara  

Ketua IDI Kota Mataram, dr Rohadi angkat suara terkait tuduhan pada tenaga kesehatan yang memanipulasi data covid-19

Penulis: Sirtupillaili | Editor: wulanndari
Dok. IDI
Ketua IDI Kota Mataram dr Rohadi 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram dr Rohadi angkat suara terkait beredarnya berita di sejumlah media massa tentang manipulasi data Covid-19 yang melibatkan tenaga kesehatan (nakes).  

”Hal ini perlu dikaji ulang lebih lanjut, sebab dalam sistem penanganan pandemi ini banyak unsur yang terlibat,” kata dr Rohadi, pada TribunLombok.com, Rabu (28/7/2021).

”Tapi adanya berita tidak sinkronnya data Covid-19 di daerah dan pusat mestinya menjadi tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Terkendali, Event Internasional di Lombok Kembali Diundur

Baca juga: Siapa Akidi Tio? Penyumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Terdampak Pandemi COVID-19

Semua Satgas Penanganan Covid-19 yang terlibat dari berbagai elemen hendaknya menyajikan data sesuai realtime.

Menurutnya, sangat berbahaya apabila tidak bisa menyajikan data secara realtime.

”Kita tidak sedang baik-baik saja,” ujarnya.

Berkaca ke sejumlah daerah di Indonesia, mereka sudah mengalami kelangkaan oksigen, obat-obatan, dan kasusnya semakin melonjak.

“Ini sangat berbahaya bagi semua komponen bangsa ini,” ujarnya.

Rohadi sangat yakin tenaga kesehatan telah bekerja semaksimal mungkin.

Dia mengingatkan, sejak masuk pendididikan, nakes sudah diajari menangani suatu masalah secara ilmiah.

”Kawan-kawan tenaga medis dan paramedis hendaknya memberikan informasi apapun berhubungan dengan kesehatan harus berdasarkan kaidah ilmiahnya,” imbuhnya.

Baca juga: VIRAL Perbedaan Kondisi Paru-paru Pasien Covid-19 dengan Vaksin dan Tidak, Dokter Beri Penjelasan

Baca juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Wakil Gubernur NTB Serukan Gotong Royong Tangani Pandemi

Informasi harus berdasarkan evidence base medicine dan value base medicine, bukan testimoni base medicine.

Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita.

Dengan demikian, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved