Permintaan Oksigen Naik 400 Persen, Stok Semakin Menipis di Gudang CV BBS
Pengusaha kini semakin kewalahan memenuhi kebutuhan oksigen dari rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Saat Gubernur NTB Zulieflimansyah datang meninjau, Sabtu, 24 Juli 2021, stoknya saat itu nyaris terkendali.
Tapi sekarang kondisinya sudah jauh berbeda karena perubahan kondisinya per jam.
”Sekarang kondisinya sudah beda sekali,” katanya.
Sejak dulu, kata Max, permintaan selalu tinggi setiap kali ada libur umum. Baik lebaran maupun Idul Adha, selalu terjadi peningkatan permintaan.
“Sekarang ini pasca (lebaran) kurban, tinggi lonjakan karena ada varian delta yang ganas,” katanya.
Dalam kondisi normal, permintaan antara 80 hingga 120 ton paling tinggi dalam 1 bulan untuk se-NTB.
Sehingga, mulanya dengan stok 220 ton per bulan masih ada cadangan 100 ton.
Baca juga: Sindikat Pembuat Surat Tes PCR Palsu di Lombok Loloskan 4 Orang Keluar NTB
”Ini kan kondisi tidak normal, permintaan hingga 400-500 persen mana bisa?” katanya.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan oksigen diperlukan pasokan bahan dari luar. Tapi di luar daerah pun kondisinya sama, seperti Pulau Jawa dan Bali.
Bahkan mereka lebih parah lagi.
Sehingga dalam situasi saat ini pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen untuk membantu penanganan pasien Covid-19.
Meski demikian, pihaknya tidak mungkin menaikan harga dalam situasi saat ini.
“Tidak pernah, enggak tegalah kita naikan harga,” tegasnya.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)