Berita Lombok
Pegawai Bank di Mataram Gelapkan Uang Nasabah hingga Rp 200 Juta
Oknum pegawai bank swasta di Kota Mataram diduga menggelapkan uang tetangganya yang nitip setoran, uang Rp 200 juta dipakai sendiri
Penulis: Sirtupillaili | Editor: wulanndari
Setelah diketahui uangnya tidak ada dalam rekening dan tidak pernah disetorkan ke bank, korban berupaya menagih AN.
Baca juga: Formasi CPNS Kementerian Perhubungan 2021 Lulusan SMA/SMK, Dibuka 149 Teknisi Listrik dan Jaringan
Baca juga: Daftar Formasi CPNS Badan Pemeriksa Keuangan BPK 2021 untuk Lulusan D3 hingga S1
”Tetapi uang tidak kunjung diberikan,” jelasnya.
AN berupaya melakukan perdamaian sejak Februari 2017, dengan jaminan uang dikembalikan.
”Korban dan AN membuat perjanjian. Apabila tidak dibayarkan dalam tempo yang ditetapkan kasus tersebut bakal dilanjutkan ke proses hukum,” kata Kadek Adi.
AN pun berusaha mencicil.
Pelaku baru mencicil uang korban Rp 71,75 juta.
Dalam perjanjiannya, pelaku harus mengembalikan seluruh uang korban dalam jangka waktu dua tahun.
”Namun sisa Rp128,25 juta tidak juga dibayar,” ujarnya.
Saat mediasi, pelaku sempat menjanjikan akan memberikan rumah.
Tetapi, setelah dicek, rumah tersebut bukan miliknya.
”Rumah itu milik mertuanya. Sehingga, korban tidak mau berdamai,” kata dia.
Polisi menindaklanjuti laporan korban dan menangkap AN di rumahnya, Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Mataram.
AN terancam dijerat pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).1
Ancaman hukumannya selama 4 tahun penjara.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/kasat-reskrim-polresta-mataram-barang-bukti-surat-perjanjian-dan-buku-tabungan.jpg)