Berita Kota Mataram

Jelang Musim Hujan, BPBD Kota Mataram Tetapkan Status Siaga Bencana

Pemkot Mataram akan segera menetapkan status siaga bencana sebagai langkah antisipasi dini terhadap potensi banjir dan banjir rob.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/RINA JULIASTUTI
MUSIM HUJAN - Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzaki. Ia menyampaikan Pemkot Mataram akan segera menetapkan status siaga bencana sebagai langkah antisipasi dini terhadap potensi banjir dan banjir rob. 

Laporan TribunLombok.com, Rina Juliastina

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Memasuki bulan November yang menjadi masa peralihan menuju musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mulai meningkatkan kesiapsiagaan.

Pemkot Mataram akan segera menetapkan status siaga bencana sebagai langkah antisipasi dini terhadap potensi banjir dan banjir rob.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzaki mengatakan, sesuai arahan wali kota, kegiatan apel kesiapsiagaan bencana akan melibatkan seluruh unsur masyarakat, komunitas, dan relawan.

“Pak Wali minta agar pelibatan masyarakat diperluas. Tidak hanya dari instansi pemerintah, tapi juga komunitas dan warga,” jelas Ketua BPBD, Selasa (28/10/2025).

Ia menjelaskan, status siaga akan diberlakukan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan mulai meningkat pada minggu ketiga November.

“Kita tetapkan status siaga dulu. Kalau eskalasinya meningkat, baru kita naikkan ke tanggap darurat. Prosedurnya memang seperti itu,” tegasnya.

Selain apel, BPBD juga mengimbau seluruh kelurahan dan kecamatan untuk segera membuka posko siaga dan mengaktifkan grup WhatsApp di tingkat lingkungan sebagai sarana komunikasi cepat jika terjadi bencana.

“Jangan menunggu hujan turun baru bertindak. Mulai sekarang lakukan gotong royong, bersihkan saluran air, dan cek titik-titik rawan,” ujarnya.

Dari hasil koordinasi bersama BMKG, potensi hujan dengan intensitas tinggi diprediksi akan terjadi hingga enam bulan ke depan, dengan risiko banjir rob di wilayah pesisir dan genangan di sekitar bantaran sungai.

BPBD juga telah menyiapkan berbagai peralatan pendukung penanggulangan bencana, seperti perahu karet, senso, serta 15 unit pompa air untuk mengatasi genangan.

Selain itu, dapur umum dan logistik makanan juga sudah disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Harapannya, masyarakat tetap tenang. Pemerintah hadir lebih awal agar tidak panik saat bencana terjadi,” ujarnya.

Pihaknya juga menekankan pentingnya koordinasi lintas wilayah, terutama dengan Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah, untuk memantau kondisi pintu air dan arus sungai saat hujan deras di wilayah hulu.

“Ke depan, tim akan turun langsung untuk berkoordinasi antarwilayah agar sistem peringatan dini bisa berjalan baik,” tambahnya.

BPBD memastikan, seluruh ASN, tenaga kontrak, dan honorer akan dilibatkan secara aktif dalam penanganan dan respon cepat terhadap laporan masyarakat di lapangan.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved