Mahasiswa di Mataram Desak Firli Bahuri Mundur sebagai Ketua KPK
Penolakan mahasiswa di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap Ketua KPK Firli Bahuri bukan tanpa alasan.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Penolakan mahasiswa di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri bukan tanpa alasan.
Sosok pimpinan KPK yang satu ini mendapat penentangan keras karena dinilai gagal memimpin pemberantasan korupsi di Indonesia.
Beberapa kebijakannya dinilai melemahkan KPK itu sendiri.
Karena itu, mahasiswa berbagai perguruan tinggi dan organisasi di Mataram mendesak Firli Bahuri mundur dari jabatannya.
“Kami merespons kedatangan dia dengan mendesak pak Firli ini mundur dari jabatan sebagai pimpinan KPK,” kata Muhammad Amri Akbar, ketua Pengurus Daerah KAMMI Mataram, Senin (28/6/2021).
Mahasiswa menilai di bawah kepemimpinan Firli bahuri, KPK semakin dilemahkan.
Harusnya KPK terus dikuatkan dalam memberantas kejahatan korupsi di Indonesia.
“Kami mendorong pengatan KPK ini dilakukan, jangan selalu dilemahkan,” katanya.
Penghentian penyidik KPK dengan alasan tes wawasan kebangsaan (TWK) menurutnya salah satu bagian dari upaya pelemahan KPK.
Pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak boleh diskriminasi terhadap keyakinan dan kepercayaan seseorang.
Baca juga: Ruang Tunggu RSUD NTB Dipindah untuk Percepatan Layanan Pra-operasi
Baca juga: NTB Dilanda 69 Kali Gempa Bumi pada Pekan Keempat Juni 2021
Baca juga: Barisan Muda Targetkan Cetak 100 Wirausahawan Muda Setiap Bulan di NTB
”Sesuai konsensus sebagai bangsa Indonesia semua orang merdeka menganut kepercayaan,” katanya.
TWK yang mengadu domba antara negara dengan agama menurutnya sangat tidak tepat.
”Sangat kami sayangkan,” katanya.
Akbar menilai, kekisruhan yang terjadi di KPK saat ini hanya bisa diselesaikan pimpinan KPK itu sendiri.