Perbaiki Data Jaminan Kesehatan, Wagub NTB Surati Bupati dan Wali Kota  

Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi kepesertaan PBI dan JK, masih banyak warga miskin belum menerima BPJS gratis.

TribunLombok.com/Sirtupillaili
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah 

Apakah peserta masih ditemukan berdasarkan alamat yang ada dalam  data tersebut.

Apakah peserta masuk dalam basis DTKS yang diterbitkan Kementerian Sosial RI.

Dan apakah peserta berdasarkan data dimaksud  saat ini memiliki kartu JKN (BPJS Kesehatan) atau tidak.

“Selanjutnya masing-masing kabupaten kota memastikan bahwa data penerima PBI JK berhubungan langsung dengan DTKS,” tegasnya

Pemprov, kata Rohmi, memberikan atensi serius untuk warga miskin.

Upaya yang dilakukan mulai dengan memastikan data kepesertaan masyarakat NTB dalam kepesertaan BPJS.

Baik melalui PBI JK yang dibayarkan pusat, pemerintah provinsi, dan pemerihtah kabupaten dan kota.

Baca juga: Vaksinasi Lansia di NTB Capai 71 Persen, Tinggal 14 Ribu Orang Belum Disuntik 

Dinas Sosial Provinsi NTB telah melakukan pemilahan data by name by adress sampai tingkat desa/kelurahan.

Tujuannya memudahkan pemerintah kabupaten/kota menggerakan potensi SDM-nya untuk menindaklanjuti langsung di desa-desa dan kelurahan. Sehingga feedback perbaikan data efektif dan akurat.

Oleh karena itu, totalitas pelayanan harus mendapatkan dukungan sampai ke tingkat kabupaten secara berjenjang  ke aparat kecamatan,  desa, dusun hingga aparatur rukun tetangga (RT).

”Kesolidan dalam pemadaban data ini akan membuahkan hasil, agar tidak ada lagi ketimpangan sosial tentang pelayanan  kesehatan bagi warga miskin,” harapnya.

(*)

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved