VIRAL Video Perang Petasan di Desa Sembung dan Merembu, Lima Kades Sepakat 'Damai'

Video berdurasi 11 detik yang merekam perang petasan di perbatasan Desa Sembung, Kecamatan Narmada dan Desa Merembu Lombok Barat viral

Dok. Polresta Mataram
PERANG PETASAN: Rapat pertemuan kepala desa terkait penanganan perang petasan di Lombok Barat, Rabu (21/4/2021).   

Lokasi perang petasan ini diperbatasan Desa Merembu dan Sembung.

Baca juga: Polisi Sita 8 Dus Petasan Berbahaya di Lombok Tengah

Namun tidak bisa dipastikan warga Desa lainnya hadir di perang petasan tersebut.

"Ini karena ada warga Desa tetangga kami yang datang. Bisa dari Dasan Tereng, Kerama Jaya atau di luar Desa tempat kejadian itu,’’ tuturnya.

Kejadian tersebut kedepannya tidak begitu saja dibiarkan.

RAZIA PETASAN: Personel Satuan Samapta Polres Lombok Tengah merazia dan menyita petasan berbahaya, Rabu (14/4/2021).
RAZIA PETASAN: Personel Satuan Samapta Polres Lombok Tengah merazia dan menyita petasan berbahaya, Rabu (14/4/2021). (Dok. Polres Lombok Tengah)

Karena semua Desa sudah memberikan imbauan kepada masyarakat masing-masing.

Tetapi dengan kejadian itu, lima kepala desa berkumpul untuk membahas langkah-langkah yang harus dilakukan agar tidak terulang.

"Kita sudah sepakati. Mulai Rabu pagi kita mulai melakukan upaya penertiban dengan kesepakatan."

"Kami minta jajaran Polsek Narmada dan Labuapi bisa melakukan patroli. Lalu Babinsa dan Bhabinkamtibmas beserta Linmas dan BKD stand by melakukan penjagaan di titik-titik masuk,’’ terangnya.

Baca juga: Razia Petasan Digencarkan Jelang Malam Pergantian Tahun di Sumbawa

Romi menjelaskan, setelah kesepakatan antar lima kades terbentuk, sudah tidak ada lagi bunyi petasan terdengar.

"Karena kesepakatan kepala desa dan semua warga, sekarang sudah tidak ada lagi bunyi petasan. Kami terus melakukan pengawasan,’’ kata Romi.

Kepala Desa Sembung H Ali Syahid juga sepakat dengan kepala desa lainnya.

Bersama kepala desa lainnya sudah berkoordinasi dengan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.

Setelah itu, hari Senin situasi bisa dikendalikan seutuhnya dan tidak terdengar lagi bunyi petasan.

"Sudah ada kesepakatan dan semua mengerahkan kekuatan di lima desa itu untuk sama-sama memback-up, jangan sampai terjadi lagi kerumunan maupun ada anak-anak kita yang main petasan,’’ jelasnya.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi menyampaikan, pihaknya dan seluruh Polsek jajaran mengatensi penuh kegiatan yang mengganggu kenyamanan warga beribadah pada bulan Ramadhan.

"Khusus di perbatasan Desa Sembung dan Merembu itu kejadiannya hari Minggu. Sejak saat itu anggota sudah turun dan tidak terdengar lagi suara petasan di sana,’’ katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved