Pria Tewas di Kuburan China Ternyata Dibunuh Pacar Sesama Jenis, Keluarga Berduka Padahal Mau Tobat
Pria yang ditemukan tewas di Kuburan China ternyata dibunuh pacar sesama jenis, pelaku emosi karena kepalanya terbentur saat hendak mesum.
TRIBUNLOMBOK.COM, MEDAN -- Pria yang ditemukan tewas di Kuburan China ternyata dibunuh pacar sesama jenis, pelaku emosi karena kepalanya terbentur saat hendak mesum..
Keluarga korban pun sangat berduka atas kepergian Eko Kurniawan.
Meninggalnya Eko Kurniawan di tangan pacar sesama jenisnya meninggalkan kesedihan bagi sang ibu, Kariyem.
Wanita ini meratapi kematian sang anak yang menurutnya akan bertobat.
Eko ditemukan tewas membusuk di kuburan China Delitua Jumat pekan lalu.
Meski polisi telah mengungkap dan menangkap pelaku yang menghabisi Eko Kurniawan, namun Kariyem tetap tidak bisa melupakan anak bungsunya itu.
Saat ditemui www.tribun-medan.com, Rabu (14/4/2021) kedua mata Kariyem tampak sembab.
Perempuan sepuh ini duduk sedikit membungkuk di ruang tengah rumah yang berada di Gang Mawar, Desa Kedai Durian, Kecamatan Delitua.
Baca juga: Detik-detik Hidayat Bunuh Eko Kurniawan di Kuburan China Delitua, Berawal Dari Mojok di Semak-semak
Baca juga: VIRAL Salat Tarawih Super Cepat 2 Rakaat Hanya 33 Detik, Ternyata Ini Alasan Unik di Baliknya
Baca juga: Kronologi Pria Disekap dan Disetrum, Pelaku Sakit Hati karena Korban Diduga Ludahi sang Istri
Saat ditanya mengenai sosok Eko Kurniawan, Kariyem pun menangis.
Dia mengatakan, anaknya itu semasa hidup tak pernah melawan orangtua.
Meski ada kenyataan getir bahwa Eko Kurniawan punya kelainan seksual, namun Kriyem menyebut anaknya itu tak pernah buat masalah.
Sebelum meninggal dunia, Eko Kurniawan sempat mengutarakan niatnya untuk bertobat.
"Kan nenek suruh pangkas dia, pangkas la dek, biar ganteng. Dia bilang, nanti la mak, mau dekat puasa, mamak suka kalau adek salat ?" kata Kariyem menirukan ucapan anaknya itu.
Baca juga: Kakak Tega Cekik Adik Sepupu hingga Tewas Gara-gara Saling Ejek di WhatsApp, Begini Kronologinya
Baca juga: Remaja 14 Tahun Jadi Pelaku Begal Payudara, Video Aksinya Viral di Media Sosial
Baca juga: Wacana KLB PKB, Pengurus PKB NTB Anggap Tidak Ada, Tetap Solid Dukung Cak Imin
Menjawab hal itu, Kariyem mengatakan sangat bahagia jika Eko Kurniawan mulai mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
Bahkan, saking bahagianya, Kariyem mengumpamakan kalau niat anaknya terwujud, itu seperti ketiban anugerah yang tak terbayangkan.
"Suka lah dek kalau adek salat. Kayak dijatuhi gunung es mamak kalau adek berubah," katanya.
Namun, niat Eko Kurniawan untuk bertobat belum sempat terwujud.
Lelaki yang punya akun Facebook bernama Fitria Wijaya ini justru meninggal dunia dengan kondisi tragis.
Menurut polisi, Eko Kurniawan dihabisi oleh Hidayat (33), pacar sesama jenisnya.
"Sebelum meninggal pun dia sering nyanyi lagu religi itu," kata Kariyem.
Adapun lagu yang sering disenandungkan Eko Kurniawan berjudul Sepohon Kayu dan Pecah Seribu.
Lagu sepohon kayu merupakan ciptaan almarhum Ustaz Jefri Al-bukhori.
Lagu ini mengingatkan manusia akan kehidupan yang menjadi sia-sia kalau manusia tidak menjalankan ibadah salat.
"Sepohon kayu daunnya rimbun, lebat bunganya serta buahnya.
Walaupun hidup seribu tahun bila tak sembahyang apa gunanya," begitulah kiranya bait lagu tersebut.
Sebelum meninggal, Eko Kurniawan juga mengutarakan keinginannya untuk mengadakan arisan keluarga.
Saat acara itu, Eko Kurniawan berharap pihak keluarga memanjatkan doa bersama.
Namun belakangan, harapan itu pupus seiring kematian Eko Kurniawan.
Hidayat mengaku sudah tahu bahwa korban adalah seorang wanita pria (waria).
Saat diwawancarai di Mapolsek Delitua, ia menceritakan awal kejadian dirinya mau menuruti permintaan korban untuk berbuat mesum di semak-semak Kuburan Cina Delitua.
"Saya awalnya nuruti dia aja, manatau dia mau baik sama saya, ternyata di situ (semak-semak) dia minta mesum, sambil dia duduk," bebernya, Selasa (13/4/2021).
Hidayat menyebutkan niat awalnya adalah untuk memanfaatkan korban dan memeras uangnya.
"Semula kami ngumpul-ngumpul, nongkrong, niatnya belum ke semak-semak. Dia waria, makanya saya bisa manfaati dia. Niatnya masih pengen nongkrong," cetusnya.
Selanjutnya, korban mengajak Hidayat untuk pergi ke suatu tempat yang sepi.
"Setelah itu gak jadi jadi nongkongnya, terus dijalan dia bilang “Bang, ke tempat sepi yok bang”. Saya jawab, “Mau ngapain”, dan dibilangnya, “Udah tenang ajalah”. Aku mikirnya tenang ajalah gak ada apa apa gitukan," ucapnya.
Hidayat dan korban akhirnya pergi ke tempat sepi, yakni semak-semak di Kuburan Cina Delitua.

Ketika itu, Hidayat didorong oleh korban untuk dilakukan oral seks.
Dorongan itu membuat Hidayat marah karena kepalanya terbentur dinding kuburan.
"Itu saya yang tidak habis pikir, waktu duduk dia kan mendorong saya, “Ayok bang”, sampai saya terantuk. Saya bangkit dan itu saya marah. Saya bangkit saya dorong dia, di situ saya pukul dia sampai tewas," katanya.
Usai membunuh korban, Hidayat mengaku sangat menyesal.
"Sangat nyesal kali lah," ucapnya.
Diketahui, jasad Eko Kurniawan ditemukan membusuk oleh warga pada Jumat tanggal 9 April 2021 sekitar pukuk 07.00 WIB di Kuburan China Delitua, Lingkungan V Kelurahan Delitua Timur.
Hasil autopsi penyebab kematian Eko adalah luka benturan benda tumpul di wajah.
Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martua Manik mengatakan, setelah melakukan penyelidikan selama 3 hari diketahui bahwa pelakunya adalah seorang pria.
Polisi mencurigai pelaku bernama Hidayat warga Jalan Eka Surya Dusun VIII Kelurahan Kedai Durian, Delitua.
"Kemudian kita lakukan penangkapan bernama Hidayat, berumur 33 tahun beralamat di Jalan Eka Surya. Selanjutnya kita lakukan interogasi, dan pelaku mengaku telah melakukan pembunuhan tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut, Martua menjelaskan bahwa penyidik juga menemukan handphone milik korban di rumah pelaku.
Dan diketahui bahwa korban meninggal akibat dianiaya pada 6 April 2021 malam lalu.
"Dari hasil penggeledahan di rumahnya kita dapatkan barang bukti berupa satu unit HP milik korban yang hilang pada saat kejadian. Dari hasil tersebut kita ketahui ternyata pelaku ini melakukan penganiayaan kepada si korban pada Hari Selasa 6 April sekitar 20.30 WIB," bebernya.
Untuk sementara, Martua menjelaskan bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan adalah untuk mencuri barang.
Namun, ia menjelaskan bahwa keberadaan keduanya di lokasi semak-semak pada malam hari adalah untuk berhubungan seksual.
"Motifnya sementara untuk mengambil barang milik korban namun ini masih tetap akan kita lakukan pendalaman. Ada dugaan (pasangan) karena kedatangan mereka ke daerah TKP semak-semak adalah untuk melakukan oral," ungkapnya.
(Fredy Santoso/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Lelaki yang Tewas Dibunuh Pasangan Sesama Jenis Sebelum Oral di Kuburan China Ingin Tobat