Bertahun-tahun Sekaroh Ditelantarkan Investor, Pemprov NTB Dorong Percepatan Investasi
Tujuh tahun lebih setelah mengantongi izin, PT ESL tidak kunjung merealisasikan rencana investasi di kawasan hutan lindung Sekaroh, Lombok Timur.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dengan demikian, investasi PT ESL segera direalisasikan untuk membangun perekonomian masyarakat di kawasan itu.

"Momentum workshop ini harus kita pastikan bahwa kendala di lapangan harus clean dan clear," ujarnya.
Bila kendala diselesaikan, investasinya dapat berjalan dengan baik.
Penataan di sekitar kawasan termasuk penataan pantai Pink juga akan segera dilakukan.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Provinsi NTB Mohammad Rum mengatakan, jika kendala diselesaikan dengan baik, perekonomian di kawasan itu akan segera menggeliat.
Pemprov dan pemerintah kabupaten memiliki komitmen, pengelolaan kawasan tersebut ditargetkan berjalan mulai Juni 2021.
"Kalau lahannya nanti sudah klir, progres awal yang kami minta dari pihak PT ESL rehabilitasi pantai Pink," katanya.
Baru setelah itu pembangunan fisik seperti hotel, vila dan sebagainya.
Rum menyebutkan, beberapa kendala yang dihadapi di lapangan.

Antara lain, masalah lahan, kebijakan MoU dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
Pengelolaan kawasan perairan dan masalah keamanan di sekitar kawasan.
Baca juga: Waspadai Potensi Bencana di Daerah Wisata, Pemprov NTB Gandeng A-PAD Indonesia
"Masalah-masalah itu diskusikan dengan pihak terkait untuk menemukan solusi terbaiknya," katanya.
Ia juga menekankan, selama kegiatan investasi berjalan diharapkan tidak ada kegaduhan.
Sebab, salah satu faktor utama dihadirkannya investasi di NTB adalah untuk memberi lapangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat NTB.
(*)