Sosok Pratu Dedi Hamdani Prajurit Gugur di Papua, Penyayang dan Sering Kirim Uang Sekolah Adik
Pratu Dedi Hamdani merupakan putra sulung yang dikenal penyanyang hingga memiliki hubungan erat dengan orang tua
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Bahkan meski telah berpisah, Muhdin dan Sarmi berjuang sama-sama agar Dedi Hamdani menjadi anggota TNI.
Bagi keluarga, sosok Pratu Dedi Hamdani merupakan anak sulung yang dewasa dan perhatian dengan keluarga.
Ia bahkan sering mengirim uang untuk biaya sekolah adiknya.
"Selalu dia kirim (uang) untuk adiknya," katanya.
Sebagai keluarga petani, Dedi Hamdani juga merupakan harapan karena dianggap sukses mengangkat derajat keluarga.
Meski bertugas di mana pun, dia selalu memberi kabar ke keluarga.
Sebelum pindah tugas ke Papua, dia pertama kali tugas dan pendidikan di Solo.
Setelah itu tugas menjaga perbatasan Indonesia - Timor Leste, di Atambua salama 10 bulan.
Dedi Hamdani sempat cuti dan pulang kampung selama dua minggu untuk merayakan lebaran tahun 2020 silam.
Baca juga: Cerita Kehilangan Satu Indera, Prajurit TNI Sembuh dari Covid-19 Lalu Rela Donor Plasma Darah
"Setelah itu berangkat tugas lagi," tuturnya.
Ia tidak menyangka, Hari Raya Idul Fitri itu menjadi lebaran terakhir Muhdin bersama anaknya.
Sejak saat itu, Pratu Dedi Hamdani belum sempat pulang.
Hari ini, Minggu (24/1/2021), Pratu Dedi Hamdani pulang dalam keadaan meninggal.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di pemakaman Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya.
(*)