Sosok Pratu Dedi Hamdani Prajurit Gugur di Papua, Penyayang dan Sering Kirim Uang Sekolah Adik
Pratu Dedi Hamdani merupakan putra sulung yang dikenal penyanyang hingga memiliki hubungan erat dengan orang tua
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Suasana duka menyelimuti rumah Pratu Dedi Hamdani di Dusun Bagek Dewa, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Halaman rumahnya dipenuhi karangan bunga duka cita dari berbagai kalangan, Minggu pagi (24/1/2021).
Mulai dari prajurit TNI angkatan 2016, Danrem 162/WB, Pangdam IX/Udayana, Polda NTB, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), hingga Menkopolhukam Mahfud MD.
Semua mengucapkan turut berdukacita atas gugurnya Praka Anumerta Dedi Hamdani.
Baca juga: Sebelum Gugur di Papua, Pratu Dedi Berencana Pulang Lombok untuk Menikah : Bapak Sudah Siap
Setelah gugur dalam tugasnya, Pratu Dedi Hamdani naik pangkat menjadi praka.
Warga di kampung pun datang silih berganti menyampaikan rasa duka cita.
Tonton Juga :
Kepergian Pratu Dedi Hamdani membuat keluarga benar-benar terpukul, terutama kedua orangnya.
Muhidin (50), ayah Pratu Dedi Hamdani menuturkan, kabar duka itu diterimanya setelah salat jumat di masjid, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Profil Letjen TNI Muhammad Herindra, Pendamping Prabowo Subianto Termasuk Lulusan Akmil Terbaik 1987
Saat itu, seorang saudaranya memanggil Muhidin untuk segera pulang.
Setelah itu seorang komandan TNI memberi kbar duka melalui sambungan telepon.
"Pak komandan menelpon, terus komandan bilang ini orang tua?, ya (saya jawab). Diberitahu, anggota Batalyon 400/BR atas nama Pratu Dedi Ramdani meninggal," tutur Muhdin dengan mata berkaca-kaca, di rumah duka, Minggu (24/1/2021).
Mendengar kabar itu, Muhdin langsung syok dan sangat terkejut.
Dia tidak bisa berkata-kata selain meneteskan air mata.