Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi: Korban Tewas Terpanggang di Mobil, Warga Kesulitan Padamkan Api
Detik-detik kecelakaan maut di Solo-Ngawi, korban tewas terpanggang di dalam mobil karena warga kesulitan padamkan api, polisi juga sulit identifikasi
lihat foto
TRIBUNLOMBOK.COM - Detik-detik kecelakaan maut di Solo-Ngawi, korban tewas terpanggang di dalam mobil karena warga kesulitan padamkan api, polisi juga sulit identifikasi.
Detik-detik kecelakaan maut di Jalan Tol Solo-Ngawi menyebabkan seorang pria tewas terpanggang di dalam mobil, Jumat (18/12/2020).
Kecelakaan tunggal itu terjadi tepatnya di Jalan Exit Tol Pungkruk, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen sekira pukul 12.45 WIB.
Kecelakaan tunggal itu melibatkan sebuah mobil Toyota Agya berplat nomor polisi AB-1866-AJ yang hangus terbakar.
Warga setempat tak dapat membantu memadamkan mobil yang terbakar dalam kecelakaan maut tersebut.
Saksi mata Rivai mengaku hal tersebut dikarenakan posisi mobil yang masih berada di ruas Jalan Tol Solo-Ngawi.
"Warga enggak bisa menolong untuk memadamkan api karena posisi mobil ada di jalan tol," tutur saksi mata, Rivai kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Seorang Pria Sakit Hati Cintanya Diputus, Nekat Lempar Bom Molotov ke Rumah Pacarnya
Baca juga: Peredaran Narkoba Masif Jelang Akhir Tahun, Pemuda di Bima Tertangkap Bawa Ganja 1 Kilogram
Rivai mengatakan, posisi korban tidak sadarkan diri ketika mobil hangus terbakar.
"Pas saya lihat udah ada satu orang yang terbakar di dalam mobil," katanya.
Menurut Rivai, setelah melihat kejadian tersebut, ada warga yang langsung menghubungi polisi.
"Ada yang telepon polisi tadi," katanya.
Sempat Kesulitan Ungkap Identitas Korban
Identifikasi jenazah korban terpanggang kecelakaan tunggal di dekat Exit Tol Pungkruk, Kecematan Sidoharjo, Kabupaten Sragen sempat mengalami kesulitan.
Pasalnya, kondisi sopir yang hangus terbakar membuat identitas diri korban pun ikut lenyap terpanggang api.
Kasatlantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafriantoro melalui Kanit Laka Ipda Irwan Marvianto menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk mencari tahu identitas korban dengan melacak plat nomornya.
