PPG

5 Contoh Studi Kasus Penilaian PPG 2025 Minimal 350 Kata sebagai Referensi, Simak Kunci Jawabannya!

Panduan studi kasus PPG 2025 fokus penilaian bagi guru UKPPPG. Contoh kasus membantu menilai keterampilan, sikap, dan hasil belajar siswa.

Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNI'AM
Panduan studi kasus PPG 2025 fokus penilaian bagi guru UKPPPG. Contoh kasus membantu menilai keterampilan, sikap, dan hasil belajar siswa secara objektif 

TRIBUNLOMBOK.COM - Studi kasus terkait penilaian menjadi bagian penting dalam Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) 2025.

Bapak dan ibu guru peserta PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025 tahap 2 diminta menyusun studi kasus yang menyoroti masalah penilaian di kelas.

Penulisan studi kasus ini berkisar antara 350 hingga 600 kata, bertujuan memberi gambaran bagaimana guru dapat melaksanakan penilaian secara adil, objektif, dan mencerminkan proses belajar siswa.

Panduan Studi Kasus Penilaian UKPPPG 2025:

  1. Fokus Masalah Penilaian
    Masalah penilaian sering muncul karena instrumen yang digunakan kurang bervariasi, penilaian hanya berfokus pada hasil akhir seperti ujian tertulis, atau guru menghadapi kesulitan dalam menilai keterampilan serta sikap siswa secara objektif.

  2. Tujuan Penilaian yang Tepat
    Studi kasus ini bertujuan agar guru dapat menilai proses belajar siswa secara menyeluruh, tidak hanya mengacu pada hasil akhir. Dengan demikian, guru dapat melihat perkembangan keterampilan, pemahaman konsep, serta sikap peserta didik secara lebih tepat.

  3. Batasan Penulisan
    Studi kasus disusun dalam rentang 350–600 kata. Jawaban harus menjawab empat pertanyaan utama:

    • Permasalahan penilaian apa yang pernah dialami di kelas?

    • Bagaimana upaya guru untuk menyelesaikan masalah tersebut?

    • Apa hasil dari upaya yang dilakukan?

    • Pelajaran berharga apa yang diperoleh dari pengalaman tersebut?

  4. Contoh Penerapan
    Contoh kasus bisa mencakup: penggunaan berbagai jenis instrumen penilaian, strategi menilai keterampilan praktik siswa, teknik menilai sikap dan perilaku peserta didik, serta upaya menggabungkan hasil penilaian formatif dan sumatif agar penilaian lebih menyeluruh

Studi kasus PPG 2025 masalah Penilaian harus berdasarkan pengalaman bapak/ibu guru selama mengajar di kelas dan menjawab empat pertanyaan utama yaitu: 

  1. Deskripsikan bentuk penilaian yang Bapak/Ibu lakukan sesuai dengan kondisi siswa dan tujuan pembelajaran.
  2. Bagaimana merancang penilaian agar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi siswa?
  3. Bagaimana respons peserta didik terhadap bentuk penilaian yang dilakukan?
  4. Apa pengalaman berharga yang bisa dipetik?

Inilah contoh studi kasus PPG 2025 masalah Penilaian minimal 350 kata dan maksimal 600 kata sebagai referensi untuk guru SD, SMP, SMA peserta PPG Guru Tertentu Tahun 2025 tahap 2 yang mengikuti UKPPPG, dikutip dari berbagai sumber dan hasil olah AI:

A. Contoh Studi Kasus Penilaian PPG 2025

1. Deskripsikan bentuk penilaian yang Bapak/Ibu lakukan sesuai dengan kondisi siswa dan tujuan pembelajaran.

Sebagai guru kelas 2 SD, saya melaksanakan penilaian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi "Menuliskan Kalimat Sederhana dari Gambar". Penilaian dilakukan secara tertulis melalui lembar kerja yang meminta siswa menuliskan kalimat berdasarkan gambar aktivitas sehari-hari. Bentuk penilaian ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, yaitu agar siswa mampu menyusun kalimat sederhana secara runtut dan bermakna. 

Saya juga menambahkan penilaian lisan sebagai pelengkap, terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan menulis, sehingga mereka tetap dapat menunjukkan pemahaman melalui penyampaian verbal. Penilaian dilakukan secara individual dan dikaitkan dengan konteks yang akrab bagi siswa, seperti kegiatan di rumah atau sekolah.

2. Bagaimana merancang penilaian agar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi siswa?

Dalam merancang penilaian, saya terlebih dahulu menurunkan indikator dari tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu menyusun kalimat sederhana berdasarkan gambar. Karena siswa kelas 2 masih berada dalam tahap awal perkembangan literasi, saya memilih gambar yang jelas dan familier sebagai stimulus untuk menghindari kebingungan. 

Penilaian disusun dengan tingkat kesulitan bertahap, dimulai dari menyebutkan benda dalam gambar, menuliskan kata, hingga menyusun kalimat. Saya juga mempertimbangkan keterbatasan beberapa siswa dalam menulis, sehingga menyediakan alternatif penilaian melalui diskusi atau wawancara lisan. Rubrik penilaian saya buat secara sederhana, meliputi aspek keterbacaan tulisan, struktur kalimat, dan kesesuaian isi dengan gambar.

Baca juga: Jawaban 4 Contoh Studi Kasus PPG 2025 Masalah Media, LKPD, Strategi Pembelajaran, dan Penilaian

3. Bagaimana respons peserta didik terhadap bentuk penilaian yang dilakukan?

Respons peserta didik terhadap penilaian cukup beragam. Siswa yang memiliki kemampuan menulis yang baik terlihat antusias dan dapat menyelesaikan tugas dengan mandiri. Namun, beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan kalimat meskipun sudah memahami gambar. 

Mereka tampak ragu-ragu dan sering bertanya mengenai ejaan atau urutan kata. Saat diberikan kesempatan menjelaskan secara lisan, mereka justru mampu menjawab dengan percaya diri. 

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pemahaman siswa cukup baik, keterampilan  menulis mereka masih terbatas dan dapat memengaruhi hasil penilaian jika tidak diakomodasi dengan pendekatan yang sesuai.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved