Banjir di Bima
Sejumlah Daerah di NTB Diterjang Banjir, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada
Penyebab utama banjir di Bima diduga akibat curah hujan sedang hingga lebat yang terjadi sejak pukul 12.10 WITA dan berlangsung hingga sore hari.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Sejumlah wilayah di NTB, terutama di Kabupaten Bima, dilanda banjir akibat hujan deras dan meluapnya aliran air dari pegunungan
- BPBD NTB memastikan kondisi banjir sudah mulai surut dan meminta masyarakat mewaspadai penyempitan daerah aliran sungai.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robert Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), diterjang bencana banjir yang terjadi beberapa hari terakhir ini akibat intensitas hujan yang tinggi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi mengatakan tidak ada daerah yang terlalu parah dampaknya.
"Sekarang airnya sudah surut, tidak ada yang berat seperti di Kota Mataram kemarin dan di Bima," kata Ahmadi, Jumat (7/11/2025).
Data Pusdalop BPBD NTB pada Kamis, (6/11/2025) kemarin dua kecamatan di Kabupaten Bima diterjang banjir yakni Sanggar dan Madapangga.
Penyebab utama banjir ini diduga akibat curah hujan sedang hingga lebat yang terjadi sejak pukul 12.10 WITA dan berlangsung hingga sore hari.
Kondisi tersebut diperparah oleh derasnya aliran air dari kawasan pegunungan, yang menyebabkan drainase meluap dan merendam pemukiman warga.
Data sementara mencatat, di Desa Monggo, sebanyak 580 rumah terendam dengan 580 kepala keluarga atau 1.798 jiwa terdampak. Banjir juga merusak tiga fasilitas pendidikan, satu mushalla, serta satu hektare lahan pertanian.
Di Desa Ncandi, 28 rumah warga ikut terendam dengan 87 jiwa terdampak. Selain itu, satu kantor desa dan dua fasilitas pendidikan, yakni SDN Impres Ncandi dan TK Mudah Bestari Ncandi, ikut terendam air.
Sementara itu, di Desa Dena, sebanyak 35 rumah dan satu unit penggilingan padi terdampak banjir. Di Desa Boro, dilaporkan empat kepala keluarga (14 jiwa) mengalami kerusakan rumah, termasuk satu rumah warga yang roboh temboknya.
Sedangkan di Desa Kore, satu jembatan darurat yang sedang dalam proses pembangunan mengalami kerusakan. Di Desa Bolo, pohon tumbang sempat menghambat arus lalu lintas sebelum akhirnya berhasil ditangani petugas.
Baca juga: Banjir di Praya Lombok Tengah, Belasan Rumah Terendam hingga Pohon Tumbang
Ahmadi mengatakan bencana banjir ini tidak hanya disebabkan karena curah hujan yang tinggi, ataupun hutan yang gundul. Tetapi bisa saja disebabkan karena penyempitan daerah aliran sungai.
"Masyarakat siaga saja, kawasan pengaliran air jangan sampai tersumbat, jangan sampai dipersempit karena tidak ada yang tahu curah hujan sekarang terkonsentrasi di satu DAS (daerah aliran sungai)," kata Ahmadi.
Ahmadi memastikan belanja tak tertuga (BTT) untuk kebencanaan sampai saat ini, ia juga menambahkan untuk kebutuhan lain juga ditanggulangi oleh masing-masing kabupaten/kota serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Sosial.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/BANJIR-DI-BIMA-112.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.