Penemuan Mayat Polisi di Lombok

Polisi Olah TKP Terkait Kasus Perusakan Rumah Brigadir Rizka

Polisi akan mengidentifikasi pelaku perusakan merujuk rekaman CCTV dan rekaman video amatir warga.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
OLAH TKP - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus perusakan rumah Brigadir Rizka Sintiyani, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Kamis (9/10/2025). Polisi akan mengidentifikasi pelaku perusakan merujuk rekaman CCTV dan rekaman video amatir warga. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus perusakan rumah Brigadir Rizka Sintiyani, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Kamis (9/10/2025). 

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Catur Erwin Setiawan mengatakan, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa batu dan rekaman kamera pengawas..

"Kami lakukan olah TKP dari Polda dan Polres Lombok Barat,ada kami amankan batu CCTV, pecahan kaca," kata Catur, Kamis (9/10/2025).

Polisi akan mengidentifikasi pelaku perusakan merujuk rekaman CCTV dan rekaman video amatir warga.

"Terlapor masih kita dalami dari rekaman yang ada, dari CCTV yang ada," kata Catur.

Brimob Polda NTB dan Samapta Polres Lombok Barat melakukan pengamanan di lokasi agar tidak terjadi kejadian serupa. 

Baca juga: Kronologi Perusakan Rumah Brigadir Rizka, Awalnya Pihak Brigadir Esco Datang Ambil Surat-surat Mobil

Catur memastikan kasus perusakan ni tidak akan menghalangi pengusutan kasus pembunuhan Brigadir Esco dengan tersangka Brigadir Rizka.

Dia meyakinkan bahwa seluruh bukti di rumah tersebut sudah diamankan sehingga peristiwa perusakan rumah tidak serta merta merusak bukti-bukti kasus pembunuhan. 

"Tidak (menghambat), kalau itu (bukti) sudah kami amankan semua," kata Catur.

Peristiwa perusakan terjadi pada Rabu (8/10/2025) sore.

Massa dari pihak Brigadir Esco awalnya datang untuk mengambil surat kendaraan.

Namun, aksi perusakan terjadi setelah massa melihat sosok orang yang diduga ikut terlibat pembunuhan. 

Kronologi Perusakan Rumah

Kepala Dusun Nyiur Lembang, Muhammad Rizal mengatakan, semula pihak Kadus Bonjeruk, daerah asal keluarga Brigadir Esco, datang untuk mengambil surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil milik Brigadir Esco dan Brigadir Riska. 

"Tadi Pak Kadus dari Bonjeruk sebenarnya mau mengambil BPKB sama STNK mobil, tapi kejadian ini tidak terduga dan kita di sini kaget kok banyak masa yang datang, jadinya kita koordinasi dengan kepolisian mendadak makanya penjagaan sedikit," kata Rizal. 

Rizal mengungkap kejadian perusakan rumah Brigadir Riska ini terjadi sekira pukul 16:00 Wita.

Akibatnya tembok luar dari rumah ini rusak parah serta kaca dan pintunya juga ikut rusak. 

"Kita tidak menyangka ini terjadi, karena rumah ini mau dipakai rekonstruksi ulang," kata Rizal. 

Kediaman nenek Brigadir Riska dan satu unit motor yang terparkir juga turut rusak.

"Kita kira masa ini keluar ke jalan tahu-tahunya ke rumah neneknya (Riska), langsung dirusak fasilitas di sana," kata Rizal. 

Rizal mengatakan massa yang datang menggunakan dua unit truk, mobil bak terbuka dan sepeda motor. 

Ia berharap dengan kejadian ini polisi meningkatkan pengamanan di rumah Brigadir Rizka

"Tiang (saya) berharap kepolisian lebih aktif, karena warga sudah mulai resah dengan adanya kejadian ini," kata Rizal. 

Pihak keluarga Brigadir Esco, Gunawan menuntut agar pelaku lain dalam kasus pembunuhan ini segera ditangkap, karena berdasarkan pengakuan dari anak korban bahwa ada pihak lain yang memukuli ayahnya. 

"Semua disebut sama anaknya almarhum itu harus ditangkap," kata Gunawan.

Dalam kasus ini, Brigadir Rizka ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco, yang juga suaminya sendiri. 

Brigadir Esco ditemukan meninggal dunia di belakang rumahnya pada Minggu (24/8/2025) dengan kondisi leher terjerat tali ke batang pohon. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved