Pelecehan Siswi di Lombok Barat

Saksi Kasus Remaja di Lombok Barat Dilecehkan hingga Hamil Diperiksa, Jelaskan Kronologi

Korban mengaku bahwa pernah berhubungan badan dengan R sebanyak satu kali pada Februari 2025.

News Law
KASUS PELECEHAN - Ilustrasi Pelecehan. Korban mengaku bahwa pernah berhubungan badan dengan R sebanyak satu kali pada Februari 2025. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Polres Lombok Barat memeriksa saksi-saksi terkait kasus dugaan pelecehan seksual siswi kelas 1 sekolah menengah. 

Pelaku inisial R yang juga misan atau sepupu korban ini diduga melakukan pelecehan hingga korban hamil 6 bulan. 

Polres Lombok Barat memeriksa korban, misan perempuan korban, dan juga nenek korban.

Pihak keluarga berinisial Y sekaligus sebagai pendamping korban membenarkan pemeriksaannya.

“Saya jelaskan pada pihak kepolisian mengenai dugaan awal kenapa kecurigaan bermuara kepada terduga R,” ucap pendamping korban menjawab TribunLombok.com, Kamis (9/10/2025).

Dijelaskannya, dugaan awal atas kehamilan korban terlihat dari fisik korban apalagi dari pengakuan bahwa korban tidak haid selama 6 bulan. 

Baca juga: Keluarga Minta Polres Lombok Barat Segera Tindak Pelaku Pelecehan Anak di Kuripan

“Saya yang antar pertama kali korban untuk cek kehamilan ke klinik kesehatan, dan hasil pemeriksaan menunjukkan dia hamil mau jalan 6 bulan,” katanya.

Pihak keluarga kemudian menanyakan siapa yang menghamili korban.

Awalnya korban tidak mau menjawab karena pernah diancam pelaku.

Korban memperlihatkan raut muka ketakutan ketika disebutkan nama R.

Korban pun mengaku bahwa pernah berhubungan badan dengan R sebanyak satu kali pada Februari 2025.

“Kita semakin yakin R ini pelaku, lantaran dia juga siap tanggung jawab, tapi ditentang keluarga mengingat korban merupakan anak di bawah umur,” sebutnya.

Dia berharap pelaku R dihukum atas perbuatannya yang telah merusak masa depan korban.

Nenek korban inisial S mengaku pernah memergoki R keluar masuk ke kamar korban saat malam hari.

Saat malam hari, korban sendiri di rumah, mengingat ayah dan kakak korban saat itu sedang bekerja.

Pihak keluarga berharap kasus ini cepat ditangani. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved