Keracunan MBG di Sumbawa

Polisi Selidiki Dapur dan Ambil Sampel Makanan Terkait Keracunan MBG di Sumbawa

Polisi melakukan pemeriksaan awal terhadap sejumlah saksi, kemudian mendata jumlah siswa yang diduga keracunan

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. Istimewa
KERACUNAN MBG - Tampak sejumlah siswa saat diinfus di Puskesmas Empang, Sumbawa pada (17/9/2025). Polisi melakukan pemeriksaan awal terhadap sejumlah saksi, kemudian mendata jumlah siswa yang diduga keracunan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Sebanyak 130 siswa di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan MBG pada Rabu, (17/9/2025).

Pihak kepolisian menyelidiki kasus ini dengan mengambil sampel dan memeriksa dapur MBG.

Kasat Reskrim Polres Sumbawa AKP Dilia Pria Firmawan menyampaikan sejumlah langkah ini bagian dari penyelidikan.

"Proses penyelidikan ini berawal saat adanya informasi dari masyarakat yang di mana adanya dugaan siswa sekolah di kecamatan Empang mengalami keracunan massal yang disebabkan oleh MBG," katanya pada Sabtu (27/9/2025).

Saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan awal terhadap sejumlah saksi, kemudian mendata jumlah siswa yang diduga keracunan, baik yang menjalani rawat inap maupun rawat jalan di Puskesmas Tarano dan Puskesmas Empang.

"Kami mendata sejumlah anak yang dirawat jalan dan yang diinfus kemarin," terang Dilia.

Baca juga: 5 Fakta Ratusan Siswa di Sumbawa Keracunan MBG: Korban Dirawat di Puskesmas, Dapur Ditutup Sementara

Untuk mengetahui sumber pasti keracunan tersebut, pihaknya telah melakukan pengecekan dan meninjau langsung lokasi Dapur MBG  di Desa Bukit Eja. 

"Petugas mendatakan menu makanan yang disajikan oleh MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan," tuturnya.

Sementara sampel makanan akan segera dikirim untuk uji laboratorium di BPOM Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa

Hasil uji lab dari BPOM diperkirakan baru dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 14 hari. 

"Saat ini masih menunggu hasil resmi, untuk menentukan langkah hukum selanjutnya," tutupnya.

Camat Empang A Rais mengatakan satu dapur MBG dihentikan sementara.

"Ya benar ditutup," singkatnya.

Rais mengungkapkan saat ini ada dua dapur yang mendistribusikan program MBG.

"Satu dapur yang bermasalah dan dihentikan sementara," ungkap Rais.

Rais menjelaskan sampai saat ini, dapur MBG lainnya masih beroperasi. 

"Masih aktif kalau dapur yang tidak bermasalah," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved