DPRD Sumbawa Barat
Komisi III DPRD KSB Tanggapi Keluhan Petani Jagung yang Diduga Belum Dibayar Bulog
Sekitar 142 ton jagung milik petani KSB yang diserap oleh Bulog diduga hingga kini belum juga dibayar.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) soroti dugaan sejumlah petani jagung yang diduga belum dibayarkan hasil panennya oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
Diketahui ada sekitar 142 ton jagung milik petani KSB yang diserap oleh Bulog diduga hingga kini belum juga dibayar.
Sekretaris Komisi II DPRD KSB, Iwan Irawan Marhalim mengatakan, laporan para petani mengenai hal tersebut sudah diterima oleh pihaknya dari bulan lalu.
Bahkan laporan tersebut telah dikomunikasikan hingga ke Kanwil Bulog NTB. Namun tindaklanjut penyelesaiannya tetap nihil.
"Saat ke Kanwil (Bulog NTB) kata mereka, iya akan segera kita selesaikan. Tapi apa hasilnya? tidak ada progres sampai hari ini," katanya saat dihubungi pada Senin (15/9/2025).
Iwan mengaku, berdasarkan laporan yang diterima dari para petani, ada ratusan ton jagung yang belum dibayar Bulog, Jumlah itu akumulasi dari proses penyerapan sejak awal musim panen tahun 2025 ini.
"Ada sekitar 82 ton di bulan Mei sisanya dari proses panen di bulan Agustus. Dan kalau tidak salah ada 21 petani yang punya jagung belum dibayar itu," ungkapnya.
Iwan mendesak kepada Bulog agar tidak menunda-nunda pembayaran jagung petani yang telah diserap tersebut. Apapun alasannya, kata politisi PAN ini, Bulog harus bertanggung jawab karena penyerapan jagung petani adalah tugas mereka.
"Kami mendengar memang ada alasan Bulog (Sumbawa), bahwa jagung yang belum dibayar itu tidak terdata mereka. Tapi masak petani bohong, mereka jual jagungnya ke siapa," tanya Iwan.
Baca juga: Puluhan Petani Jagung di KSB Diduga Belum Dibayar oleh Bulog, Ini Penjelasan Pimpinan Cabang
Iwan mengungkap jika Kanwil Bulog NTB pada dasarnya siap membayarkan jagung petani tersebut.
"Saya ada komunikasi lewat WA dengan orang Kanwil. Terakhir sekitar empat atau lima hari lalu. Mereka bilang pasti dibayar," terangnya.
Terpisah pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi menyampaikan, pihaknya akan mengecek terlebih dahulu mengenai informasi tersebut.
"Karena untuk menanggapi harus lengkap dulu datanya," katanya.
Ia menyatakan, setiap jagung yang diserap Bulog sesuai aturan, sepengetahuan dirinya telah dibayarkan seluruhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.