Berita Lombok Timur
DP3AKB Sebut 60 Persen Pernikahan Anak di Lombok Timur karena Orang Tua Jadi Buruh Migran
Angka pernikahan anak di Kabupaten Lombok Timur masih tergolong tinggi. Terhitung sejak Januari hingga Agustus 2025
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
Juaini meminta pelibatan semua pihak mulai dari pemerintah, pihak desa bersinergi dengan tokoh agama dan masyarakat mencegah perkawinan anak.
“Kita perlu tinggakan pelibatan banyak pihak, pemerintah desa bersinergi dengan tokoh agama, budaya, tokoh masyarakat di desa masing-masing,” pintanya.
Direktur Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Ririn Hayudiani menegaskan, perkawinan anak bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merampas hak anak perempuan atas pendidikan, kesehatan, dan masa depan. Kades dan kepala wilayah harus menjadi benteng pertama.
“Karena dari tangan merekalah izin perkawinan bisa dicegah atau dibiarkan,” tegasnya.
Dia menyebut kepala wilayah dan kepala desa untuk pencegahan perkawinan anak, karena keduanya dinilai sebagai pintu pertama dalam pengurusan administrasi pernikahan.
“Jika Kawil dan kades menolak maka anak-anak bisa diselamatkan. Banyak perkawinan anak dapat terjadi karena adanya persetujuan dari kades dan kawil dalam proses administrasi,” pungkasnya.
| Seorang Perempuan di Lombok Timur Diduga Edarkan Narkotika, Barang Bukti Sabu 11,15 Gram Diamankan |
|
|---|
| Kecelakaan Beruntun di Jalan Menuju Sembalun karena Jalan Berlubang, Sepeda Motor Hantam Mobil |
|
|---|
| Rumah dan Toko Bangunan di Pringgabaya Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar |
|
|---|
| Lari Maraton Porter Jadi Daya Tarik Sembalun Mountain Festival 2025 |
|
|---|
| Wisatawan Slovakia Kehilangan Ponsel Saat Beristirahat di Pusuk Sembalun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.