Bayi Meninggal Dunia

LPA Lombok Timur Prihatin Meninggalnya Bayi Berusia 3 Bulan, Minta Nakes Tingkatkan Keterampilan

LPA Lombok Timur menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya seorang bayi berusia 3 bulan 22 hari.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
BAYI MENINGGAL DUNIA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Timur Judan Putrabaya saat ditemui, Rabu (10/9/2025). Ia menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya seorang bayi berusia 3 bulan 22 hari yang diduga tidak mendapat penanganan medis di puskesmas. 

“Pemikiran saya kalau gak bisa diinfus, buat apa ke Keruak, kalau hanya dikasih sirup,”
akunya.

Setelah itu, keluarga memutuskan mengunjungi salah satu apotek yang berada di dekat puskesmas. Mereka membeli sirup dan oralit, lalu langsung memberikannya kepada bayi di tempat.

“Saya langsung minumkan setengah sendok, ada sirup dan oralit juga saya beli,” jelasnya.

Setelah meminum obat, kondisi bayi sempat membaik. Ia mulai memainkan tangannya, sehingga keluarga merasa tenang dan memutuskan tidak melanjutkan ke RS Patuh Karya Keruak.

“Percuma aja kita ke Keruak kalau hanya dikasih obat, beli aja di situ,” katanya.

Meskipun kondisi terlihat membaik, keesokan harinya sekitar pukul 13.00 Wita, sang anak kejang-kejang dan keluarga  melarikan ke rumah sakit Patuh Karya, Keruak.

“Anak kejang-kejang matanya ke atas, kita cari pick up, sopir nanya mau kemana saya bilang langsung ke Keruak,” ujarnya.

Sesampainya di rumah sakit Patuh Karya Keruak, tim medis memulai menangani  pasien dan diberikan oksigen.

“Dilihat urat-uratnya, delapan kali saya liat anak saya ditusuk  gak nangis-nangis,” kenang Suriati.

Suriati pun keluar ruang UGD lantaran tidak tega melihat anaknya diberikan tindakan. Setelah mendapatkan tindakan medis keluarga menerima informasi jika bayi tersebut meninggal dunia.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved