Bayi Meninggal Dunia

Dikes Lombok Timur Minta Petugas Medis Perbaiki Pelayanan Imbas Meninggalnya Bayi 3 Bulan

Dikes Lombok Timur meminta petugas medis untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
PELAYANAN KESEHATAN - Suasana pelayanan di Puskesmas Sukaraja, Jerowaru, Lombok Timur, Senin (8/9/2025). Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur meminta petugas medis untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. Permintaan ini disampaikan menyusul meninggalnya bayi berusia 3 bulan 22 hari asal Desa Batu Nampar Selatan, Kecamatan Jerowaru. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur meminta petugas medis untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.

Permintaan ini disampaikan menyusul meninggalnya bayi berusia 3 bulan 22 hari asal Desa Batu Nampar Selatan, Kecamatan Jerowaru.

Kepala Dikes Lombok Timur, Lalu Pathurrahman mengatakan, setelah menerima informasi terkait kejadian tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim guna menelusuri kronologi yang sebenarnya.

“Saya minta teman-teman melakukan bimbingan dan pembinaan,” katanya saat ditemui, Rabu (10/9/2025).

Pathurrahman juga meminta petugas medis untuk memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga, serta menjelaskan secara baik setiap tindakan yang dilakukan.

“Apapun yang kita lakukan berikan senyum dan lakukan penjelasan dari awal dia datang terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan,” pesannya.

Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik sejak awal antara tenaga medis dengan pasien maupun keluarganya. Hal ini sering ia sampaikan dalam berbagai pertemuan dengan tenaga kesehatan.

“Jaga attitude, senyum supaya langkah pencegahan terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan, lakukan komunikasi dan edukasi dengan pasien dan keluarganya,” pintanya.

Selain itu, Pathurrahman berharap agar pelayanan kesehatan di Lombok Timur terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga medis.

“Masyarakat kita dengan latar belakang dan karakter berbeda, serta kondisi psikologi orang sehat dan sakit berbeda. Saya memperbaiki dari sisi tenaga kesehatan dan sering sampaikan tiga poin, tingkatkan poin knowledge (pengetahuan), attitude (sikap), dan skill (keterampilan),” pesannya.

Sebelumnya bayi berusia sekitar 3 bulan 22 hari,  Ahmad Al Farizi dari Desa Batu Nampar Selatan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur meninggal dunia diduga tidak ditangani  secara medis oleh Puskesmas Sukaraja.

Ibunda Ahmad Al Farizi, Suriati  menceritakan, pada Jumat 5 September 2025 sekitar pukul 21.00 Wita bersama sang suami membawa buah hati mereka  ke Puskesmas Sukaraja menggunakan mobil pick up yang disewa keluarga. Namun diduga tidak mendapatkan pelayanan media.

Selanjutnya pihak keluarga membeli obat sirup di apotik dan membawa bayi tersebut kembali ke rumah. Keesokan harinya kondisi bayi tersebut memburuk dan dilarikan ke rumah Sakit Patuh Karya, Keruak. Namun nahas, bayi tersebut meninggal dunia setelah mendapatkan tindakan medis. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved