Berita NTB

4 Duta Besar Bertemu Gubernur NTB, Bahas Potensi Kerja Sama di Bidang Pendidikan, Ekonomi dan Medis

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, hadirnya duta besar Palestina pada pertemuan ini merupakan bentuk komitmen

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
DUTA BESAR - Empat duta besar, yakni Suriah, Azerbaijan, Rusia, dan Palestina, bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Minggu (26/10/2025). Pertemuan yang berlangsung di salah satu rumah makan itu terpantau penuh dengan keakraban. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Empat duta besar, yakni Suriah, Azerbaijan, Rusia, dan Palestina, bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Minggu (26/10/2025).

Pertemuan yang berlangsung di salah satu rumah makan itu terpantau penuh dengan keakraban.

Ditemui TribunLombok.com, Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, hadirnya duta besar Palestina pada pertemuan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia, khususnya masyarakat NTB untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina sesuai amanat Bung Karno, dengan fokus pada dukungan moral dan solidaritas.

Pada pertemuan ini, diharapkan juga ada kerja sama yang terjalin di bidang medis dan pendidikan.

“Tadi kedutaan Suriah juga sudah menawarkan peluang kerjasama di bidang kedokteran dan pendidikan, mengingat keunggulan mereka di sektor medis dan banyaknya profesor medis asal Suriah di Eropa. Suriah juga bersedia berbagi pengalaman dan pengetahuan pasca-perang,” ucap Iqbal saat ditemui di sela-sela pertemuannya.

Adapun lanjut dia, dibahas pula peluang Investasi Azerbaijan di NTB.

Dijelaskannya, Azerbaijan, yang kini memiliki kekuatan ekonomi dari sektor minyak dan gas, didorong untuk berinvestasi di NTB, khususnya di bidang pariwisata dan pengembangan teknologi.

“kita mendorong supaya perusahaan - perusahaan Azerbaijan juga berinvestasi di Indonesia khususnya di NTB,” kata Iqbal.

Lebih jauh disampaikannya, pada pertemuan ini disepakati bahwa fokus utama untuk Palestina saat ini adalah dukungan terhadap kemerdekaan, bukan kerja sama ekonomi, mengingat situasi yang masih belum stabil.

“Kita belum bicara mengenai ekonomi di Palestina karena yang dibutuhkan Palestina sekarang adalah kebebasan kemerdekaan,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved