Penemuan Mayat Mahsiswi Unram

Sebelum Ditahan, Radiet Titip Pesan Ini ke Keluarga soal Kasus Pembunuhan Mahasiswi UNRAM di Nipah

Polisi telah menetapkan teman dekat korban, yakni Radiet Adriansyah, sebagai tersangka di balik kematian Vina

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
PEMBUNUHAN NIPAH - Terduga pelaku Radit saat dibawa polisi untuk jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Kasus kematian mahasiswi Universitas Mataram (UNRAM), Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, akhirnya menemui titik terang.

Polisi telah menetapkan teman dekat korban, yakni Radiet Adriansyah, sebagai tersangka di balik kematian Vina yang ditemukan tergeletak tak bernyawa di pinggir pantai.

Meski penetapan ini menuai pro kontra, terutama karena sebelumnya Radiet diduga menjadi korban lain dari aksi begal, kini ia harus mendekam di balik jeruji besi.

Sebelum ditahan, Radiet sempat memberikan pembelaan kepada keluarganya. Ia bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah, bahkan mengaku dipaksa mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukannya, yakni membunuh Vina.

“Kemarin sebelum (Radiet) dimasukin ke sel, saya sempat ketemu dia, peluk cium dia dan beri semangat. Dia sempat ngomong ke saya ‘apapun yang terjadi dan siapapun yang menyuruh aku akui perbuatan yang tidak pernah aku lakukan, aku rela mati, gapapa aku mati sahid iya’,”
ucap kakak misan korban, Divya Bisyara Anindya saat dihubungi TribunLombok.com, Minggu (21/9/2025).

Divya mengungkapkan, Radiet juga sempat menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya dan terus meyakinkan bahwa dirinya tidak bersalah, serta berharap keluarganya tetap percaya padanya.

“Dia juga sempat titip pesan ke saya suruh jaga mamanya dan suruh mamanya kuat, karna dia yakin dia tidak bersalah,” tegasnya.

Menurut Divya, Radiet adalah anak yang pendiam dan memiliki hobi menggambar. Ia juga mengungkapkan kedekatan antara Radiet dan korban sudah berlangsung cukup lama.

“Radiet ini memang dekat dengan saya, dia senang melukis, bahkan lukisan Vina itu dia yang buat terus kasih ke dia, jadi syok kalau Radiet yang seolah membunuh Vina, seperti tidak mungkin,” katanya.

Bahkan lanjut dia, kedekatan Radiet dan Vina sering diceritakan kepadanya, dimana memang Radiet dan Vina sendiri hanya sebatas teman kelas yang sering bersaing secara positif dalam belajar, tidak pernah ada cerita soal pertengkaran yang berlebihan antara keduanya.

“Bahkan ibunya Vina itu sering menganggap Radiet ini temen Vina yang baik, yang kadang mereka bersaing dalam belajar. Radiet pernah dapat IP sampai 4,0 sedang Vina 3,9 sekian, itu yang bikin ibunya Vina menganggap hubungan pertemanan keduanya baik,” jelasnya.

Radiet, lanjut Divya, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan dikenal cukup manja. Penetapan dirinya sebagai tersangka menjadi pukulan berat bagi keluarga.

“Saya yakin adik saya ini nggak bersalah, saya sekeluarga akan tempuh jalur hukum untuk membuktikan ini,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved