Penemuan Mayat Polisi di Lombok
Keluarga Brigadir Esco Kini Didampingi 12 Pengacara, Desak Polisi Segera Ungkap Tersangka
Dukungan terhadap pihak Brigadir Esco kini bertambah, selain dari elemen masyarakat, juga ada dari kalangan pengacara yang turut menjadi kuasa hukum
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Catur Erwin Setiawan menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa sekurangnya 50 saksi.
Termasuk istri korban yang juga anggota Polres Lombok Barat.
Hasil penyidikan sudah mengungkap sejumlah pihak yang diduga bertanggungjawab, namun dia enggan membeberkannya.
"Itu rahasia, tidak bisa kami sampaikan," kata Catur, Kamis (11/9/2025).
Ia meminta kepada pihak keluarga untuk bersabar karena penyidik tengah menganalisa hasil pemeriksaan saksi-saksi dan bukti-bukti.
"Ini kami mau mengumpulkan alat bukti sebanyak-banyaknya, supaya tersangka tidak lepas," kata Catur.
Dalam Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan bercak darah di rumah korban di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Lombok Barat.
Meski demikian belum terungkap jejak darah ini apakah berkaitan dengan kematian Brigadir Esco atau tidak.
"Itu nanti, nanti ya," kata dia.
Brigadir Esco Fasca Rely ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya dengan kondisi leher terikat tali. Dugaan awal ayah dua anak tersebut melakukan bunuh diri.
Namun belakangan terungkap berdasarkan hasil visum bahwa Esco meregang nyawa karena dibunuh.
Penemuan mayat laki-laki dalam kondisi membusuk menggegerkan warga Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 11.30 WITA.
Mayat pertama kali ditemukan Warga Dusun Nyiur Lembang Dalem Amaq Siun saat akan mencari ayamnya yang hilang.
Berdasarkan video yang beredar, tampak di lokasi dekat tempat mayat ditemukan, HP, jam tangan, dan kunci motor di kantong celana.
Mayat dalam kondisi terlentang di bawah pohon dengan keadaan leher terjerat tali, muka rusak, badan membengkak dan dikerumuni lalat.
Belakangan diketahui bahwa mayat ini adalah Brigadir Esco.
Hasil autopsi menemukan sejumlah luka di sekujur tubuh korban.
Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat sebelumnya mengatakan penyebab tewasnya Brigadir Esco bukan karena bunuh diri melainkan dianiaya.
"Ada dugaan kekerasan, iya (penganiayaan) mengakibatkan meninggal dunia," kata Syarif.
(*)
Ayah Brigadir Esco Ungkap Kronologi Terakhir Sebelum Hilang Kontak: Sempat Mengeluh Sakit |
![]() |
---|
Belum Ada Tersangka, Keluarga Brigadir Esco Minta Mabes Polri Ikut Pantau Penyidikan |
![]() |
---|
Ayah Brigadir Esco Tuntut Hukuman Mati untuk Pelaku Pembunuh Anaknya |
![]() |
---|
Siapa Calon Tersangka Kematian Brigadir Esco? Polda NTB: Itu Rahasia |
![]() |
---|
Polisi Enggan Ungkap Hasil Pemeriksaan Bercak Darah di Rumah Brigadir Esco |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.