Penemuan Mayat Polisi di Lombok

Ayah Brigadir Esco Tuntut Hukuman Mati untuk Pelaku Pembunuh Anaknya

Ayah Brigadir Esco menyampaikan secara terbuka bahwa keluarga besar menuntut agar pelaku pembunuh anaknya dihukum mati.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/FIKRI
KEMATIAN BRIGADIR ESCO - Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi. Ia menyampaikan secara terbuka bahwa keluarga besar menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya, termasuk hukuman mati jika memang pantas. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kematian tragis Brigadir Esco Fasca Rely masih menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar.

Hingga kini, pelaku di balik kematian anggota Polsek Sekotong itu belum terungkap. Keluarga besar Brigadir Esco pun angkat suara, menuntut penegakan hukum yang tegas bahkan hingga meminta pelaku dijatuhi hukuman mati.

Brigadir Esco ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tergantung di sebuah kebun yang berjarak hanya sekitar 12 meter dari rumahnya.

Ayah korban, Samsul Herawadi, menyampaikan secara terbuka bahwa keluarga besar menuntut agar pelaku pembunuh anaknya dihukum mati.

“Semoga secepatnya pelaku terungkap. Kami minta penegak hukum memberi hukuman yang seberat-beratnya. Bila perlu, kalau hukuman mati memang sesuai dengan keadaan anak saya, ya hukum mati,” ujarnya tegas dalam Podcast TribunLombok.com yang tayang Kamis (11/9/2025).

Ia menambahkan, keluarga sangat kehilangan sosok Esco yang selama hidup dikenal sebagai pribadi pendiam, ramah, dan tidak pernah terlibat masalah.

“Dari keluarga semua merasa kehilangan. Almarhum itu kebanggaan kami. Semua tahu orangnya baik, dan ramah. Gak pernah macam-macam,"ujarnya.

Kuasa hukum keluarga, Lalu Anton Heriawan memastikan kasus ini akan dikawal secara serius.

“Saya cuma ingin bilang satu hal. Semoga pelaku menonton ini. Saya yakin dia tidak akan tenang. Sehebat apa pun larinya kebohongan, kebenaran itu pasti akan terungkap. Saya akan kejar sampai manapun,” tegas Anton.

Diberitakan sebelumnya, kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat tengah mendalami penyebab kematian salah satu anggotanya, Brigadir Esco Faska Rely.

Brigadir Esco ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung dengan seutas tali tambang.

Tubuh korban ditemukan dalam keadaan membengkak dan wajahnya nyaris tak dapat dikenali.

Korban pertama kali ditemukan oleh mertuanya, H. Saiun, di sebuah kebun yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban.

Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, menyatakan pihaknya saat ini sedang bekerja mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.

 

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved